Lihat ke Halaman Asli

Kekhawatiran Karena Televisi

Diperbarui: 30 Juli 2018   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sekarang banyak tontonan  televisi yang mengandung unsur mistis dan asmara. Sekarang saya mo bahas yang asmara dulu aja ya.

Gini, saya kadang miris saat chanel tv nyiarin program yang ngebahas pacar (pacar selingkuh, mau ngajak jadian, atau bahkan mau minta putus). Karena hal itu mengajari para pemirsa (anak kecil sampe dewasa) untuk pacaran secara tidak langsung. Mereka diajarin gimana caranya pacaran. (saya bahas ini bukan karena saya jomblo loh ya :)).

Menurut saya jaman sekarang cara pacarannya lebih terang - terangan (bahkan cenderung bangga ). Padahal tahun 90 an malu kalo ketahuan pacaran, malu kalo anak gadisnya dikunjungi laki-laki yang belum mau serius, malu kalo anak gadisnya diboncengin laki-laki yang bukan sodara. Namun sekarang apa yang terjadi ? Berubah 180 derajat, banyak orang tua yang tenang - tenang saja, bahkan senang ketika hal - hal itu terjadi. Beberapa orang yang saya temui berpendapat kalau pacaran adalah tanda sudah laku. (kalo putus udah bekas dong?).

Menurut saya hal inilah bibit - bibit MBA (Married By Accident) alias LKMD (Lamar Keri Meteng Disek) yang merebak di kalangan remaja (SMP-SMA-Mahasiswa). Mau dengan cara apapun lewat pacaran setan akan lebih leluasa menggoda untuk berbuat dosa dari depan - belakang - kanan - kiri (hayoo mau kabur lewat mana? Terbang atau gali terowongan?). Secerdas apapun manusia, ketika ikut dalam lingkaran godaan setan, mana tahaaaan ... Cara paling ampuh adalah menghindarinya, makanya Allah menerangkan dalam firman-Nya untuk jangan mendekati zina, bukannya lawanlah zina, Ya kan? Karena manusia biasa akan kalah melawan godaan setan yang bertubi - tubi.

Kenapa pacaran booming? Alasan terkuat menurutku adalah media (tv, hp, internet, majalah, dst). Ibaratnya Jaman sekarang keluarga yang tidak punya televisi bisa dihitung. Saya tidak menyalahkan televisi,karena saya pernah magang di stasiun tv. Mereka tetap mempertimbangkan edukasi di televisi, namun apa daya ketika rating berkata rendah. Pihak televisi akan terus berkompetisi merebut hati pemirsa. Jadi wajar ketika di salah satu stasiun tv tinggi rating tentang pacaran, maka stasiun tv kompetitor cenderung sedikit meniru, walaupun terlihat jadi follower. Hal inilah yang menjadikan menjamurnya acara sejenis di layar kaca.

Sesuatu yang belum tentu benar namun terus menerus dibicarakan kebenarannya, akan menjadi benar. Sehingga wajar kalo banyak pemirsa yang percaya mentah - mentah apa yang televisi sajikan, karena terus diulang - ulang. Gapapa si kalo lihatnya siaran berita atau ceramah, karena memang disiarkan untuk menginformasikan khalayak mengenai hal-hal yang dianggap perlu. Namun untuk drama dan reality show ya Allah... Sekarang kebanyakan tentang relationship, dari suami / istri selingkuh, gak jadi nikah karena ada orang ketiga, sampe ada adegan mesra 2 di layar kaca. Oh My God.... Saya yang udah gede gini juga kadang masih kepincut loh (lihat sampe selesai, bahkan kepikiran besok calon suamiku kayak gimana ya? Wahahaha) banyak kekhawatiran. Jadi saya simpulkan bahwa SEMAKIN BANYAK NONTON TV BIKIN TAMBAH KHAWATIR.

Saya milih nonton kartun aja deh kalo gitu. Walaupun ada pesan tersembunyi, minimal orangnya gak nyata ataupun dinyata - nyatain. Hehe

Happy watching and be smart viewers :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline