Lihat ke Halaman Asli

Fitri Manalu

TERVERIFIKASI

Best Fiction (2016)

Kenangan dalam Sebutir Hujan

Diperbarui: 18 September 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‪#‎You&MeRTC

KENANGAN DALAM SEBUTIR HUJAN

Oleh: Ahmad Maulana S. & Fitri Manalu

 

Senja itu, aku kembali mendapatimu berdiri di sana. Bermandikan siraman hujan di pematang sawah. Menungguku yang menemuimu seusai perjalanan panjang. Perjalanan letih yang menderaku dengan rindu serta siksa benci.

"Bernaunglah, aku mencemaskanmu." Kupayungi kamu dengan kedua tanganku. Menghalangi tetes-tetes yang mengguyurmu tanpa jeda. Kau malah menertawakanku. Lalu sepasang kakimu meloncat-loncat kecil. Riang. Ibarat kanak-kanak yang tak cemas akan hari esok.

"Kau tahu, apa yang paling kuyup dari hujan?" tanyamu tiba-tiba.

Lagi-lagi kau mengejutkanku dengan caramu. Aku mengedikkan bahu. "Apa itu?"

"Kenangannya," ucapmu sambil berputar riang.

Sedetik aku tercenung. Kau pernah mengatakannya saat pagi baru saja merenggut kita dari sepenggal kisah tentang bunga cinta. "Kemarilah, sebelum hujan merenggut senyummu," tegasku. Kuajak kau bersamaku, bernaung ke dalam gubuk kita.

Kau mengikutiku dalam diam. Hujan punah seiring senja yang tenggelam dalam pekat. Meninggalkan kita dalam banyak tanya yang tak terucap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline