Tampak Depan Paviliun Samosir (fitmanalu.dok)
Pekan Raya Sumatera Utara adalah acara rutin digelar setiap tahunnya. Event yang secara resmi dibuka di Jalan Medan-Binjai Km. 6 Kota Medan pada tanggal 14 Maret 2014 lalu ini, pada dasarnya bertujuan untuk mempromosikan berbagai potensi seperti potensi alam, seni budaya, maupun produk kreatif dari tiga puluh tiga kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Pekan raya yang lebih lazim dikenal masyarakat sebagai PRSU ini diselenggarakan di areal seluas sekitar 6,7 ha. Event ini menjadi agenda tahunan yang cukup dinantikan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berdomisili di Kota Medan dan sekitarnya. Karena tidak saja mempromosikan budaya, PRSU juga menyajikan atraksi hiburan rakyat, kuliner, hingga permainan anak-anak. Tak heran bila pekan raya ini menjadi tujuan kunjungan favorit keluarga.
Bila kita memasuki areal PRSU, kita akan menemukan deretan paviliun kabupaten/kota yang menawarkan ciri khas budayanya masing-masing. Salah satu paviliun yang cukup memikat mata di antaranya adalah paviliun Pemerintah Kabupaten Samosir. Gemericik air mancur mini menghiasi sisi kiri dan kanan taman depannya yang tertata apik. Dengan baliho besar bertajuk “Negeri Indah Kepingan Surga”, pengunjung seolah diundang segera melangkahkan kaki memasuki paviliun ini.
[caption id="attachment_328133" align="aligncenter" width="400" caption="Aneka Ukiran Kayu (fitmanalu.dok)"]
[/caption]
Memasuki lantai satu paviliun, kedatangan pengunjung disambut dengan dentingan kecapi (baca: hasapi) yang mengalun lembut menyejukkan telinga. Pandangan akan segera tertuju pada sebuah layar LCD yang menampilkan aneka objek wisata unggulan dan seni budaya di Samosir. Pengunjung akan mendapatkan sebuah leaflet Samosir Tourism Guidance yang menyajikan informasi penting seputar objek wisata unggulan semisal Pantai Pasir Putih Parbaba, Aek Rangat (hot spring), Aek Sipitu Dai, Batu Hobon, dan Makam Raja Sidabutar. Tidak hanya itu, aneka kuliner khas suku Batak, wisata olahraga hingga daftar akomodasi dan restoran juga tertera di sini. Bisa dikatakan, leaflet ini cukup informatif menyajikan potensi wisata Samosir untuk menarik minat pengunjung mewujudkan kunjungan wisata ke pulau nan elok itu.
Aneka kerajinan ukiran dari kayu tertata rapi di rak-rak kayu kecoklatan. Beberapa kain tenunan khas adat Batak, bahan pakaian dan selendang tersampir rapi dengan corak dan warna yang mengundang decak kagum. Tidak hanya itu saja, beberapa hasil bumi dengan kualitas terbaik seperti beras, kacang tanah, bawang merah, kemiri dan kopi turut dipamerkan di sini. Selain itu, beberapa produk makanan olahan seperti kacang rondam, kue bawang, selai mangga dan durian, ikan pora-pora kering, kopi Samosir serta kopi losung bisa dibeli pengunjung di sini dengan harga yang cukup terjangkau.
[caption id="attachment_328136" align="alignright" width="134" caption="Pengolahan Kopi Losung (fitmanalu.dok)"]
[/caption]
Salah satu hal yang mengundang minat pengunjung adalah kopi losung. Losung yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan lesung, merupakan alat tradisional yang dipergunakan dalam membuat proses pembuatan kopi ini. Buah kopi yang sudah masak dikupas dengan menggunakan mesin. Setelah dicuci bersih, biji-biji kopi lalu dijemur hingga kering sebelum digongseng. Nah, setelah itu barulah biji kopi dihaluskan atau ditumbuk dengan menggunakan lesung. Cara menghaluskannya juga terbilang unik. Dua orang menumbuk bersahutan dengan alu hingga menjadi bubuk kopi yang halus dalam suasana yang terjalin akrab dan penuh kekeluargaan. Menarik, bukan?
Pengrajin Ukiran Kayu (fitmanalu.dok)
Hal menarik lainnya yang dapat ditemukan pengunjung paviliun ini adalah di sini kita bisa mendapatkan informasi langsung dari pengrajin mengenai ukiran yang kita minati. Mengetahui terlebih dulu cerita di balik ukiran cantik yang kita buru sebelum mengoleksinya merupakan nilai tambah tersendiri. Benny Silalahi adalah seorang pengrajin ukiran kayu yang keahliannya dapat disaksikan para pengunjung di sini. Pengrajin yang kerap diundang dalam berbagai pameran ini sedang mengukir sahan, tempat penyimpanan obat yang terbuat dari tanduk kerbau asli dengan hiasan ukiran kayu yang indah. Banyak pengunjung yang bertanya atau memotret ukiran yang sedang dikerjakannya.