Jakarta sebagai ibukota negara saat ini, masih dilanda banyak masalah dan musibah. Bagaimana tidak, sebagai ibukota negara, segala instrumen penting dan segala yang dicari tersedia disana. Gedung pencakar langit, hotel-hotel berbintang, mall-mall, pabrik-pabrik, dan apartement-apartment sudah menjadi pemandangan yang biasa kita lihat jika singgah disini.. Tak heran, jika Jakarta menjadi tujuan utama masyarakat yang menginginkan perubahan. Hal ini tentu menimbulkan dampak yang belum bisa terpecahkan. apa saja ?
Polusi tanah, air, dan udara, masalah banjir, kemiskinan, kejahatan ,maraknya kejahatan, jumlah penduduk yang besar dan terus naik, sistem transportasi yang carut-marut, kemacetan yang sangat amat parah, dan beberapa maslah lain membuat kota ini tak seperti dulu lagi. wacana pemindahan ibu kota ke kota lain pun menjadi menghangat kembali.
Akankah terealisasi?
Pemindahan ibukota negara ke kota lain sebelumnya telah pernah diusulkan, yakni ke daerah Jonggol , Jawa Barat namun, belum terealisasikan. Wacana pemindahan ini mencuat kembali, dan menuai pro dan kontra dari kalangan masyarakat. Sebab pemindahan ibukota bukan masalah sepele, bukan hanya sekedar membalikkan tangan, dan membutuhkan waktu yang tak cepat serta perlu kajian yang matang dan mendalam karena menyangkut banyak aspek. Faktor lain yang juga sangat penting yakni pendanann dan implikasinya.
Meski demikian, jika pemindahan ini dapat memberikan rasa keadilan dan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat , maka “ eksekusi” kan wacana ini. Sebab, hasil tak menghianati prosesnya. So ... Mengapa tidak???
Pemerintah juga sudah menyiapkan kota yang menjadi target pemindahan, yakniSampit dan Pangkalan Bun di kalimantan tengah. Pemilihan dua kota tersebut dikarenakanpotensi yang dimiliki serta kekayaan alamnya yang menakjubkan serta terletak sangat strategi, tepat jika dijadikan ibukota negara.
Kepercayaan kuncinya!
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang telah merealisasikan pemindahan ibukota dan berhasil. Dulu pusat pemerintahan berada di New York, dan dipindahkan ke Washington DC. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh rasa percaya pada pemerintah .Lalu bagaimana dengan negara kita ???....
Kepercayaan terhadap pemerintah justru semakin menurun. Hal ini dapat dibuiktikan dengan banyaknya aksi protes dan demo terhadap pemerintah. Banyaknya pejabat korup, masalah pendidikan, kemiskinan, kesehatan, ekonomi, sosial, politik dan masalah-maslah lain menjadi dasar ketidakpeduliann masyarakat. Belum lagi kebijakan-kebijakan dan banyaknya kasus-kasus yang menimpa para wakil rakyat belakangan ini.
Wacana ini akan dapat terealisasi jika ada kepercayaan terhadap pemerintah. Meskipun ibukota dipindah, tapi masyarakat masih belum sepenuhnya percaya, mustahil negara kita akan lebih maju. Dalam hal ini , peran masyarakat sangat dibutuhkan . Dukungandan kepercayaan dari masyrakat inilah yang nantinya mampu “ mengubah” Indonesia. Namun, yang terpenting pemerintah harus lebih meperhatikan daerah-daerah diseluruh pelosok Indonesia. Lebih mengapresiasi setiap masukan-masukan dan lebih dalam pembuatan kebijakan. Jangan sampai “ada dusta diantara kita”. Pemerintah harus lebih terbuka dan jangan sampai insiden lepasnya timor-timor terulang kembali. ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H