Lihat ke Halaman Asli

Melebur Beda Melalui Pendidikan Multikultural

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan multukultural merupakan pendidikan mengenai keberagaman kebudayaan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman suku, adat ras, agama, budaya, etniknya. Hal ini perlu dipahamai sebagai anugerah tuhan yang maha esa, yang maha segala-galanya yang harus kita jaga.

Pendidikan multukuktural sebagai sarana untuk memperkuat kesatuan dan persatuanserta keutuhan bangsa indonesia. Dalam pendidikan multikultural ditanamkan cara hidup agar saling hormat-menghormati, tulus, serta toleran terhadap keberagaman budaya yang plural ini. Mengapa demikain?

Sebab, Tak jarang kita melihat, banyak terjadi perbedaan-perbedaan yang dapat memicu konflik antar daerah dan masyarakat yang dipicu oleh hal-hal kecil, dan yang berakibat fatal dengan upaya melepaskan diri dari ibu pertiwi. Seperti peristiwa timor-timor, dan beberapa gerakan-gerakan yang berupaya untuk lepas dari indonesia.

Pendidikan multikultural memberikan pengaruh yang positif untuk meminimalisasi terjadinya konflik, memberikan pemahaman mengenai indahnya keberagaman dan pentingnya sikap saling menghargai keberagaman-kebergaman itu. Dengan mengetahui keberagaman yang ada, maka kesadaran akan hebatnya negara kita akan semakin terbuka .

Dengan pendidikan mulikultural dapat memberikan pandangan mengenai adanya puralitasdan bagaimana menyikapi perbedaan keberagaman itu dengan penuh toleran dan keseimbangan. Sebagai makhluk sosial, tentu hubungan dengan dunia luar baik denganmasyarakat maupun lingkungan sekitar, sangat diperlukan adanya sikap tenggang rasa, dalam berinterkasi dan berkomunikasinya. Tentu perlu pemahamandan pengetahuan yang lebih luas tentang keanekaragaman itu sehingga kita mampu memposisikan diri dimana, kapan dan dengan siapa kita .

Sebagai negara yang plural, banyak tantangan dan ancaman yang sewaktu-waktu datang dan mengintai. Baik dari dalam maupun luar. Ancaman dari dalam sendiri misalnya, konflik antar daerah, sedangkandari luar sepeti budaya-budaya luar/asing yang masuk tanpa tersaring, yang merajalela diseluruh pelosok.

Jembatan baru..

Pendidikan multkultural merupakan penyambung keberagaman yang ada dalam masyrakat. Penyambung seluruh aspek dari ujung ke ujung, dari sabang sampai merauke, dari dulu hingga esok nanti. Sebagai negara dengan 17ribulebih pulau dan ratusan budayanya, pengelolaan dan manajemen harus terus ditingkatkan . persatuan kesatuan bangsa harus terus ditegakkan. Dengan pendidikan multikultural, kita akan dapat memahami dan semakin mengerti betapa berartinya kebegaraman itu.

Ibarat pelangi, tak akan indah jika tak ada warna-warni

Ibarat makanan tanpa bumbu,

Seperti itu juga Indonesia, takan indah jika tak ada keberagaman.

Pendidikan multikultural saat ini belum begitu familiar dan masih asing didengar, padahal pendidikan ini sangat penting untuk dikembangkan, sebab tak dapat dipungkiri, pluralitas kitasangatlah beragam, dan dengan pendidikan ini, sebagai upaya untuk mengetahui dan menanamkan sikap untuk saling menghagai dan menghormati. Untuk itu perlu stategi dan metode untuk mengembangkan pendidikan ini. Kebijakan-kebijakan yang dibuat harus sesuai dan mengakomodasi dariberbagai aspek, dan tentu harus berpegang pada nilai-nili budaya yang ada.

Untuk tercapainya pendidikan multikultural ini, seluruh komponen masyarakat perlu dan harus mendukung serta memberikan kontribusinya. Tanpa semuanya itu, mungkin akan semakin marak konflik-konlik dinegara kita. .

Kita bersama meleburkan beda...

kita bersama memahami semua....

kita bersama untuk Indonesia.............................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline