Lihat ke Halaman Asli

Diskriminasi Pendidikan Terhadap Gadis Desa di Trenggalek

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trenggalek merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur dengan supply karyawati usia dini terbesar se eks-Karesidenan Kediri (Kab. Tulungagung, Kota Kediri, Kab. kediri, kab. Nganjuk,  Kab. Blitar dan  Kab. Trenggalek). Bagaimana tidak, di pasar-pasar kawasan Tulungagung saja, ratusan karyawati dari kab. trenggalek mengaku hanya mengenyam pendidikan SD atau maksimal SMP. tidak hanya di toko-toko kelontong (Bahan-bahan Sembako) yang ada di pasar, di toko-toko pakaian di kawasan kota pun karyawati asal Trenggalek hanya berijazah SMP. Artinya dengan usia 15 Tahun mereka sudah bekerja atau "dipaksa bekerja" oleh orang tuanya. menurut beberapa orang tua di Trenggalek, pendidikan untuk anak perempuan cukup sampai SMP saja, setelah itu bekerja sebentar lalu menikah dan ikut suaminya.

Ironisnya, pendidikan untuk anak laki-laki di trenggalek lebih diutamakan. Anak laki-laki diperlakukan lebih special dibandingkan anak perempuan yaitu dengan dibiayai sekolahnya sampai SMA bahkan Perguruan Tinggi. Bahkan di beberapa kampus di Surabaya, jika dilihat dari  anggota organisasi atau perkumpulan mahasiswa asal Trenggalek hampir tidak ada yang berjenis kelamin perempuan. Dengan kata lain, anak perempuan di Trenggalek hampir tidak ada yag menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Entah darimana muncul pola pikir diskriminatif dari para orang tua terhadap anak gadis mereka. apakah selamanya akan begini??? butuh generasi revolusioner untuk merubah keadaan ini.. :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline