Lihat ke Halaman Asli

"Menganalisis Perbedaan Unsur Intrinsik Hikayat dan Cerpen"

Diperbarui: 24 Februari 2016   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

MENGANALISIS PERBEDAAN UNSUR INTRINSIK YANG TERKANDUNG DALAM HIKAYAT BATU BELAH BATU BETANGKUP DAN CERPEN ANAK YANG DURHAKA

Hikayat

http://teechconsult.typepad.com/kids/2013/02/dongeng-warisan-melayu-batu-belah-batu-bertangkup.html

UNSUR INTRINSIK

TEMA

Hikayat "Batu Belah Batu Betangkup" mengangkat tema tentang sosok anak yang durhaka terhadap orang tuanya.

AMANAT

Adapun hikayat diatas mengandung beberapa amanat yaitu:

1. Tidak sepantasnya kita berlama-lama berdiam diri didalam kesedihan karena itu akan membuat kita merasa depresi dan melemahkan iman kita sehingga lupa untuk mensyukuri segala sesuatu yang diberikan Tuhan kepada kita. Padahal kita tau bahwa sudah sepatutnya kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan untuk selalu bersyukur dan tidak pernah melupakan rahmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Ini bisa dilihat dari kutipan berikut:

"Kesedihan, tekanan perasaan dan kedaifan hidup membuatkan Mak Tanjong terlupa akan rahmat Tuhan. Depresi yang terlalu lama dirasai membutakan hati Mak Tanjong akan dua keajaiban dalam hidupnya – Melor dan Pekan. Kasihan Mak Tanjong terus berasa keseorangan walaupun Pekan dan Melor sebenarnya amat dekat kepadanya.

2. Sebagai manusia kita tidak boleh bersifat egois dan hanya memikirkan diri sendiri, jadi saat kita diberi rezeki dimana rezeki didalam hikayat ini adalah berbentuk makanan sudah sepantasnya kita mensyukurinya bukan mengambil hak orang lain atau bersifat serakah. Ini bisa dilihat dari kutipan-kutipan berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline