Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Cinta yang Penuh Kepalsuan

Diperbarui: 8 September 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

" JANE AYRE"

 

Judul buku: Jane ayre
pengarang: Charllote Brontend
Gendre: Drama
Tebal: 688 halaman
Ukuran: 20 cm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Harga: 80,000 IDR
Pertama terbit: 1847
Oleh: Smith, Elder & Co
Terbit : 1 oktober 2010
Desain dan ilustrasi cover: Ratu Lakhsmita Lindria
Penerjemah: Lulu wijaya
ISBN: 978-979-22-6310-7

Jane Ayre adalah karya sastra atau roman klasik berbentuk fiksi yang sangat populer. Buku ini di karang oleh Carlotte Bronted, yaitu seorang penulis muda yang berasal dari Inggris. Charlotte Bronted terkenal dengan nama pena Lord Charles Albert Florian Wellesley Currer Bell, keahliannya dalam menulis dipengaruhi oleh bible, sharkespeare, John Bunyan, John Milton, Robert Burns, Robert Southey, dan Walker scott. Gaya menulisnya berhasil mempengaruhi beberapa penulis yaitu George eliot, Thomas Hard, stephenie Meyer, anne bronte, arlotte serta Emily Bronte.

Tidak hanya novel, charlotte bersama Emily dan Anne saudara perempuannya juga menerbitkan kumpulan puisi karya mereka secara resmi pada Mei 1846 di bawah nama pena Currer, Elis dan currer bell.
Setelah karyanya yang berjudul The Professor ditolak oleh penerbit, Charlotte tidak pernah menyerah ia kembali mengirimkan karyanya yang berjudul Jane Ayre pada bulan Agustus 1847. Jane Ayre diterbitkan enam minggu kemudian dan menuai kesuksesan.

Buku terjemahan dari sebuah novel berjudul Jane Ayre yang di terjemahkan oleh Luwuh Wijaya ini berhasil booming dan menjadi populer pada tahun 2010 hingga sekarang, kisah kehidupan Jane yang menyentuh membuat buku ini di filemkan dan di realis pada tahun 2012 yang lalu. Buku ini juga banyak memuat pesan moral dan kritikan sosial tentang manusia yang di sampaikan secara tegas oleh penulis dengan gaya menulisnya yang lugas.

Jane Ayre adalah salah satu fiksi klasik terpopuler sepanjang masa. Walaupun miskin dan tidak cantik, Jane memiliki jiwa dan semangat yang tidak terkalahkan, serta kecerdasan dan keberanian besar. Jane adalah anak yatim piatu, ia menghabiskan masa kecilnya bersama keluarga bibinya yang kejam. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Loowod, dia bekerja sebagai pengajar bagi anak perempuan Mr. Rochester, seorang tuan tanah yang sinis dan misterius. Padang belantara Yorksshirem menjadi latar belakang kisah cinta yang lambat laun berkembang antara Jane ayre dan Mr. Rochester, namun begitu banyak rintangan dan tragedi yang mesti dihadapi, perpisahan yang mesti dijalani sebelum mereka bertemu lagi.

“Aku sudah berbuat apa?”tanyaku
“ Jane, aku tidak suka anak yang gemar berbantah atau bertanya-tanya. Lagi pula sungguh tidak menyenangkan ada anak yang suka membangkang kepada orang yang lebih tua. Duduk di suatu tempat dan diamlah sampai kau bisa berbicara lebih ramah.”
Jane selalu merasa dibeda-bedakan oleh bibinya, apa pun yang ia lakukan selalu salah dimata bibinya, sekalipun ia tidak berbuat sesuatu yang salah bibinya tetap saja memarahinya.

Di usianya yang masih sangat muda, tentu tidak mudah untuk menerima tekanan yang begitu besar.
Jane tidak pernah memiliki teman karena ketiga saudara sepupunya tidak pernah mau berteman dengannya. Jane selalu merasa sendirian, biasanya ia hanya membaca buku untuk menghibur diri.
Bibinya selalu memperlakukannya secara buruk begitu pun para sepupunya. Ini membut Jane menyimpan dendam terhadap mereka.

“Aku bukan pembohong: kalau aku pembohong aku pasti akan berkata bahwa aku menyayangimu: kau orang yang paling ku benci di seluruh dunia ini”
Bibinya sudah semakin tidak kuat dengan kehadiran Jane di rumahnya. Saat Jane berumur enam tahun ia di kirim ke suatu sekolah berasrama yang terletak di Loowod.

”Pada tanggal 19 januari. Beluma lagi pukul lima sebelum Bassie masuk membawa lilin ke dalam bilikku. Dia mendapati aku sudah terbangun dan hampir selesai berganti pakaian. Aku sudah bangun setengah jam sebelumnya, sudah membasuh wajah dan berpakaian dengan bantuan cahaya bulan setengah yang baru mulai turun. Aku akan meninggalkan Geteshead hari itu, dengan kereta kuda yang melewati gerbang pondok pada pukul enam pagi, Bassie adalah satu-satunya orang yang sudah bangun, ia menyalakan lilin di kamar anak-anak dan membuatkan sarapan untukku.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline