Lihat ke Halaman Asli

Fitri Indralia Mossy

Amour et Affection

Senja di Kota Gudeg

Diperbarui: 23 Agustus 2020   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Motor melaju melintasi jalanan
Debu berhamburan, mengotori wajah.
Seketika wajah saya menjadi kusam.
Kusam bukan berarti tidak manis.

Jalanan begitu panjang dan sempit.
Dipadati banyak kendaraan.
Yang teratur menggunakan jalan.
Sore ini suara bising perlahan menghilang.

Dan cakrawala mulai memerah.
Mengeluarkan sinar yang menyilaukan.
Mata saya tidak mau berkedip.
Ketika berpapasan dengannya.

Saya berpegangan erat.
Kita memasuki gang-gang sempit.
Mencari tempat untuk menikmatinya.
Kami melaju untuk mengejarnya.

Warna berubah menjadi jingga.
Warna itu mulai menghitam.
Dan ia pun menghilang di balik pepohonan itu.
Tetapi ia akan kembali untuk esok harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline