Teknologi dewasa ini makin berkembang dengan pesat . Hal ini berdampak pada budaya literasi yang semakin tersingkir. Baik di dunia akademik, maupun di masyarakat pada umumnya. Hal ini terlihat dari sikap generasi muda yang semakin tidak tertarik pada literasi. Di sekolah siswa cenderung enggan mengeksplor ilmu dengan membaca, mereka lebih suka mencari jalan pintas dengan mengunduh di internet. Tak mengherankan peran perpustakaan semakin diabaikan sebagai pusat informasi, kini hanya tinggal deretan rak buku yang berdebu yang tak tersentuh.
Berangkat dari keprihatinan inilah, sebuah gagasan cemerlang terlahir dari seorang penggerak literasi muda , M. Nur Rofiq Ardiansyah,S.IP. M.A. yang juga merupakan penggagas Taman Baca 'Omah Sinau Srengenge'. Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah Kradenan, menggelar diskusi dan workshop gerakan literasi .Diskusi dan workshop ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 bertempat di Aula SMK Muhammadiyah Kradenan, Blora , Jawa Tengah.
Acara yang diikuti sekitar 100 peserta ini dibuka langsung oleh Bapak drh. Gundala Wejasena, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Blora.
Beliau memberikan apresiasi positif tentang kegiatan budaya gerakan literasi ini, yang menurut beliau, baru pertama kali diselenggarakan di wilayah Blora. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan tiga pesan :
- Jadilah generasi pembelajar jangan puas menjadi generasi terpelajar.
- Kesuksesan itu bukan suatu keturunan namun kesuksesan diperoleh karena ketekunan.
- Kita buat generasi yang siap menghadapi Era Emas.
Generasi muda harus rajin membaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kita harus bangkit agar bisa setara dengan bangsa lain, jangan sampai kita menjadi kuli di negri sendiri.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan penyerahan hibah buku dari Taman Pustaka, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah kepada Taman Baca ' Omah Sinau Srengenge' yang berjumlah 250 judul buku. Penyerahan hibah buku disampaikan oleh David Evendi, Ketua Serikat Taman Pustaka kepada pengurus Taman Baca 'Omah Sinau Srengenge' M. Nur Rofiq Ardiansyah secara simbolis. Rangkaian berikutnya adalah penampilan Tapak Suci Muhammadiyah yang menampilkan kemahiran dua siswi SMP Muhammadiyah Kradenan.
Peserta workshop terdiri atas siswa SLTA , Mahasiswa STAIM dan guru TK -- SLTA di wilayah Blora selatan, meliputi Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung, dan Jati. Peserta workshop tampak antusias mengikuti acara yang dimulai pukul 08.30 dan tetap semangat hingga acara berakhir pada pukul 15. 30. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan kan sangat menantang dan disuguhkan dengan menarik oleh para pakar di bidangnya.
Diskusi dilaksanakan menjadi dua sesi. Sesi pertama menampilkan materi 'Gerakan literasi dalam tradisi Islam, disampaikan oleh Moh. Mudzakir dan materi Gerakan Taman Pustaka yang disampaikan oleh David Efendi. Sesi kedua menyuguhkan materi Gerakan literasi di media massa oleh Sugie Rusyono dan materi Kerelawanan dalam gerakan literasi yang disampaikan oleh Fauzan A Sandiah. Setelah penyampaian materi selesai, dibuka sesi tanya-jawab. Tiap sesi ada empat penanya dan masing -masing penanya diberikan sebuah buku dan cangkir cantik.
Pada sesi pertama ini, tampil sebagai moderator adalah M. Nur Rofiq Ardiansah.
Moh. Muzakir , dosen Universitas Negeri Surabaya yang juga merupakan Kandidat Doktor Universitas Sains Malaysia, menyampaikan materi Gerakan literasi dalam tradisi Islam. Disampaikan bahwa , Islam merupakan agama yang tidak dapat dilepaskan dari gerakan literasi, karena wahyu yang pertama diterima oleh rasulullah Muhammad SAW adalah "Iqro", perintah membaca yang tertuang dalam surat Al Alaq ayat 1-5. Yang artinya:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya."