Lihat ke Halaman Asli

Peringatan Hari Kartini Tampil Beda dan Mengharukan

Diperbarui: 25 April 2018   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Gaung peringatan  Hari Kartini masih terasa. Sudah menjadi tradisi di Indonesia, setiap tanggal 21 April, diperingati Hari Kartini. Peringatan ini untuk mengenang seorang wanita yang bernama Raden Ajeng Kartini . Sosok wanita Indonesia yang telah menginspirasi wanita Indonesia untuk berfikir lebih maju dan terlepas dari belenggu . Beliau adalah pelopor kebangkitan wanita pribumi.  Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' merupakan karya R.A.Kartini yang terkenal,  untuk mengajak wanita lebih maju dengan mendapat pendidikan yang setara dengan kaum lelaki.

Peringatan Hari Kartini selalu berlangsung gegap gempita. Peringatan ini tidak hanya diadakan di lingkungan pendidikan saja tetapi juga di lingkungan masyarakat maupun di kantor-kantor pemerintah. Pada umumnya Peringatan Hari Kartini ditandai dengan kemeriahan lomba dan mengenakan pakaian adat atau pakaian Nasional.

Hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 21 April di sekolah-sekolah diadakan peringatan Hari Kartini. Bahkan  sampai hari Senin masih kita jumpai anak-anak sekolah mengenakan pakaian adat, bagi sekolah yang sudah menerapkan lima hari sekolah.  Mereka sangat bersemangat memperingatinya . Tampak siswa  sejak tingkat TK , SD, SLTP, sampai SLTA , berdandan cantik dan ganteng mengenakan pakaian adat daerah ataupun pakaian nasional. Bahkan mereka rela mengeluarkan biaya untuk pergi ke salon dan antri sejak pagi buta.

Peringatan Hari Kartini diawali dengan upacara bendera. Petugas upacara semua diperankan oleh wanita. Meskipun mengenakan kebaya,  gerakan mereka tetap lincah dan tidak tampak terganggu. Berbagai lomba digelar untuk lebih memeriahkan peringatan tersebut.  Lomba yang digelar bermacam-macam. Lomba masak memasak  dan fashion show mendominasi jenis lomba di berbagai tempat. Ada juga yang menyelenggarakan lomba baca puisi , senam, paduan suara, dan lomba menulis artikel untuk tingkat SLTA.

Di antara kemeriahan peringatan Hari Kartini ini terselip sebuah  peristiwa peringatan yang berbeda. Peringatan yang tidak ditandai dengan kemeriahan menggunakan pakaian adat maupun hingar-bingar lomba. Peringatan di TK ABA 5 Mulyorejo, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan , Kabupaten Blora ini dilaksanakan dengan penuh hikmat dan diselimuti rasa haru.

Pagi itu anak-anak berpakaian seragam olah raga. Seragam TK ABA berwarna kuning dan bercelana hijau itu tampak makin manis membalut tubuh mungil nan lincah dan ceria. Wajah-wajah  mereka tampak bahagia dan bersemangat . Mereka berbaris rapi di teras sekolah. Para ibu yang mengantar mereka , duduk berjajar tanpa alas kaki.

Setiap anak memposisikan diri tepat di depan ibunya. Di samping anak-anak itu telah disediakan sebuah ember yang sudah berisi air bersih. Anak-anak kemudian berjongkok dan tangan-tangan mungil itu mulai membasuh kaki ibunya masing-masing dengan penuh kelembutan. Hati siapa yang tidak tergetar melihat ketulusan mereka , ibu-ibu pun sangat terharu merasakan  kelembutan usapan tangan anaknya membasuh kaki mereka dengan air yang ada dalam baskom /ember itu.

Usai membasuh kaki ibunya, anak-anak kemudian sungkem di pangkuan ibunya untuk meminta maaf. Saat bibir mungil itu mengucapkan permintaan maaf, tak mampu para ibu membendung air matanya. Rasa haru dan kasih sayang tertumpah di antara derai air mata dan dalam pelukan kasih sayang. Momen yang paling berkesan dan sangat mengharukan menandai peringatan Hari Kartini di TK ABA ini.

Kegiatan seperti ini  merupakan bentuk penanaman  karakter anak sejak dini. Menanamkan rasa homat dan menghargai jasa seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan mereka. Menghargai jerih payah ibu dan tidak merasa malu apapun kondisi dan profesi ibu mereka di depan umum. Selain bisa menghargai jasa pahlawan , seorang anak harus bisa menghargai jasa ibu.

Semoga hal ini dapat menginspirasi kita dalam memperingati Hari Kartini ke depan. Meskipun diperingati dengan kesederhanaan namun tersimpan sebuah makna  dan hikmah yang dalam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline