[caption id="attachment_212623" align="aligncenter" width="640" caption="Seminar Perspektif Hubungan Indonesia-Polandia di FIB UI"][/caption] Apa yang kita bayangkan tentang Polandia? Negara kecil terletak di “jantung” Eropa, titik persilangan strategis dan jalur lalu lintas antara utara dan selatan juga timur dan barat Eropa. Warna bendera negara yang mudah kita ingat, putih dan merah serta lambang negara seekor burung elang putih. Perjalanan sejarah bangsa Polandia tidak lepas dari kesulitan dan penderitaan. Dilihat dari sejarah Polandia, tentu mirip dengan perjalanan bangsa Indonesia.
Adanya kesamaan penderitaan panjang sejarah bangsa membuat hubungan kedua negara (Indonesia dan Polandia) bisa bekerja sama dengan baik. Namun, tak dapat dipungkiri hubungan kerjasama Indonesia dan Polandia belum terlalu dikenal khalayak publik. Pada umumnya, masyarakat Indonesia justru bertanya-tanya dan penasaran, bagaimana hubungan kerjasama Indonesia dan Polandia.
Pengenalan hubungan kerjasama kedua negara ternyata menarik untuk ditelusuri. Kedua negara mempunyai potensi akan masa depan, baik dalam bidang pertahanan, keamanan, hingga sosial budaya. Semangat baru dan persiapan hubungan kerjasama yang lebih baik menjadi batu loncatan penting bagi keberlangsungan (kerjasama kedua negara) masa kini dan mendatang.
Perspektif hubungan Indonesia-Polandia
Menanggapi kurangnya informasi hubungan Indonesia dan Polandia di khalayak publik, Himpunan Mahasiswa Jurusan Slavia (Sastra Rusia) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI) menggelar seminar “Seeking New Perspectives in Indonesia-Poland Relations” di Auditorium Gedung I, FIB UI pada 15 Oktober 2012 lalu. Melalui seminar ini, kita bisa melihat perspektif dua negara, terutama wawasan dan pengetahuan.
Sambutan Dr Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI) mengemukakan hubungan kerjasama (kedua negara) ini sangat penting. Kita harus meningkatkan pertumbuhan potensi negara, terutama bidang kebudayaan. Igor Kaczmarcyzk (Wakil Duta Besar Polandia untuk Indonesia) turut mengatakan sistem pendidikan merupakan standar tinggi terhadap keberhasilan negara.
[caption id="attachment_212624" align="alignright" width="300" caption="Igor Kaczmarcyzk (Wakil Duta Besar Polandia untuk Indonesia)"]
[/caption] Pendidikan mampu menghasilkan peluang kerja bagi para intelektual untuk kemajuan bangsa, seperti kemajuan bidang bisnis, teknik maupun mesin. Hadir pembicara, yaitu Igor Kaczmarcyzk, Tomasz Piętka (Diplomat bidang Ekonomi), dan Dr Hariyadi Wirawan (Dosen Departemen Hubungan Internasional UI).
Tomasz Piętka lebih membahas hubungan ekonomi, baik ekspor impor kedua negara (Indonesia dan Polandia). Letak Polandia yang strategis dan negara terbilang lebih kecil dari Indonesia mempunyai sumber-sumber alam melimpah, seperti batu bara, biji tembaga, nikel, kobalt, dan garam kalium. Selain itu, Polandia salah satu penghasil utama perak di dunia.
Krisis ekonomi yang melanda Eropa tahun 2005 tidak begitu berdampak bagi Polandia. Tatkala negara-negara Eropa lain sedang morat marit ekonomi, penerimaan kas negara dan pendapatan negara Polandia positif stabil bahkan meningkat. Bisnis elektronik dan industri otomotif berkembang pesat.
Polandia termasuk produsen kosmetik dan aksesoris. Kerjasama dengan beberapa negara Asia terjalin baik, seperti industri kereta api bekerja sama dengan Jepang dan Korea. Hubungan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang manufaktur juga terjalin baik. Polandia mengimpor enam kali lipat sumber-sumber alam dan kebutuhan dari Indonesia, seperti minyak, bahan-bahan kimia, maupun karet. Di sisi lain, Polandia mengekspor (ke Indonesia) elektronik, mesin, dan aneka manufaktur.
Dari produk senjata-senjata militer sampai kosmetik
Dr Hariyadi Wirawan mengemukakan Polandia termasuk negara yang diperebutkan banyak bangsa lain. Bangsa lain berlomba-lomba menjajah Polandia. Kesengsaraan akibat penjajahan membangkitkan Polandia untuk merdeka sehingga rasa nasionalis tumbuh cepat, terutama setelah kemerdekaan Polandi.
Polandia juga mempunyai identitas nasional dengan bergolak melawan sosialisme menuju pembangunan negara yang lebih baik. Apalagi Polandia sempat menjadi negara “tertinggal” setelah lepas dari Rusia.
Tuntutan globalisasi, modernisasi, hingga berujung peningkatan ekonomi negara mendorong suatu negara melihat “dunia lain” di luar wilayahnya. Negara-negara Eropa mulai beralih ke timur. Tak terkecuali, Polandia ikut melirik ASEAN, salah satunya Indonesia. Polandia berpandangan bahwa konteks dunia baru tercipta di negara timur sana.
Pada dasarnya, Indonesia masih melirik produk-produk timur, seperti Cina, Korea, dan Jepang. Produk Polandia belum begitu dikenal masyarakat Indonesia. Ternyata barang elektronik, salah satunya televisi juga kosmetik ada yang berasal dari Polandia. Khalayak publik mungkin tidak ngeh akan keberadaan produk Polandia di pasaran.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, Polandia memiliki potensi akan produksi senjata-senjata militer. Pengalaman Polandia membangun industri militer juga didukung pernah bergabung dalam Pakta Warsawa. Oleh karena itu, Indonesia bekerjasama dengan Polandia dalam pembelian peralatan militer. Kebutuhan Indonesia akan teknologi militer terbilang penting untuk meningkatkan basis pertahanan Indonesia.
Pengenalan hubungan diplomatik Indonesia-Polandia baiknya bisa dikenal khalayak publik lebih luas lagi. Seminar ini diharapkan membuka wawasan akan kerjasama Indonesia-Polandia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan.
[caption id="attachment_212625" align="alignleft" width="300" caption="Lagu-lagu rakyat Polandia oleh Slavia Vocal Group"]
[/caption] Selain itu, Polandia juga menawarkan keindahan negerinya. Tentu sambil menikmati lagu-lagu rakyat Polandia yang sempat diperkenalkan dan dinyanyikan oleh Slavia Vocal Group, dalam pembukaan seminar hubungan Indonesia-Polandia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H