[caption id="attachment_195277" align="aligncenter" width="448" caption="Trolly belanjaan yang penuh dengan kardus sirup"][/caption] Ketetapan Pemerintah RI dalam sidang Isbat semalam memutuskan awal puasa Ramadhan 1433 H jatuh tanggal 21 Juli 2012. Meskipun begitu tak dapat dipungkiri ada sebagian kalangan sudah memulai puasa hari ini, 20 Juli 2012. Tentu kita menghargai mereka yang sudah menjalankan puasa hari ini. Bagi sebagian besar kalangan yang menjalankan ibadah puasa esok hari berarti hari ini terhitung H-1 untuk mempersiapkan puasa baik berbuka maupun sahur. Bukan hanya itu saja, persiapan segala makanan dan barang-barang kebutuhan lain untuk Lebaran dan pulang kampung alias mudik juga diperhitungkan dengan baik. Serba serbi persiapan ini jelas terlihat di berbagai tempat perbelanjaan, seperti Carrefour ITC Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Kepadatan Carrefour ITC Depok Siang yang terik tak menjadikan sebagian besar orang merasa malas untuk bepergian ke luar rumah. Apalagi menyambut awal puasa Ramadhan 1433 H yang tinggal sekejap mata saja. Carrefour ITC Depok begitu ramai, padat, dan "diserbu" para pengunjung. Hal ini terlihat sejak siang hari dan mungkin semakin padat menjelang sore hingga malam nanti.
[caption id="attachment_195282" align="alignleft" width="300" caption="Salah satu trolly belanja pengunjung"][/caption] Carrefour ITC Depok terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 begitu padat karena sebagian besar terkonsentrasi kebutuhan primer seperti salah satu kebutuhan primer sembako dan barang-barang keperluan (konsumsi) lainnya. Sementara lantai 2 terlihat lengang dan tidak begitu padat, kebutuhan sekunder seperti pakaian, peralatan dan perlengkapan rumah tangga hingga barang-barang kebutuhan tersier tidak dipadati para pengunjung. Hal penting yang diutamakan jelas kebutuhan primer.
Kebutuhan primer apa saja yang paling banyak "diserbu" pengunjung? Pertanyaan ini terlintas dalam benak penulis ketika melihat banyak pengunjung memakai trolly untuk menaruh barang belanjaan. Tentu dapat dibayangkan betapa banyak belanjaan yang dibeli. Berderet-deret juga tinggi menggunung beragam merk sirup, camilan biskuit kaleng hingga parsel makanan menghiasi mata ini.
[caption id="attachment_195278" align="alignleft" width="300" caption="Seorang karyawan membantu memasukkan sirup ke dalam kardus"][/caption] Sebagian pengunjung terutama ibu-ibu terlihat memadati bagian sirup dan memilih-milih sirup. Seorang karyawan Carrefour turut membantu memasukkan sirup ke dalam beberapa kardus. Kebutuhan primer lain yang tak luput dibeli antara lain: minyak goreng, pasta gigi, sikat gigi, sabun mandi, sabun cuci, pewangi pakaian, deterjen hingga bumbu-bumbu masakan.
Sayuran dan buah-buahan juga menghiasi trolly para pengunjung. Sayuran yang dibeli, di antaranya kol, kembang kol, sawi, dan wortel. Buah-buahan antara lain: mangga, jeruk ataupun melon. Makanan segar seperti udang, ikan, cumi-cumi juga terlihat memenuhi trolly.
[caption id="attachment_195279" align="alignleft" width="300" caption="Indomie di dalam trolly"][/caption] Untuk kebersihan seperti pembersih lantai, pewangi kamar mandi dan tisu menjadi barang-barang yang juga banyak dibeli pengunjung. Makanan instan terutama indomie dirasa penting dan simpel sebagai salah satu persediaan bahan makanan dalam jangka waktu panjang. Penulis memperhatikan setiap trolly belanjaan pengunjung, terbukti setiap trolly pasti ada indomie di dalamnya. Demikian pula trolly belanjaan seorang ibu, faktanya hampir separuh dari trolly tersebut berisi indomie.
Selebihnya, barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibeli berupa camilan biskuit, snack, coklat, permen, ataupun minuman seperti susu dan softdrink. [caption id="attachment_195281" align="alignright" width="300" caption="Pengunjung terlihat membeli kurma"] [/caption] Makanan pembuka yang manis dan tidak diluput dari jamahan tangan pengunjung adalah kurma. Para pengunjung juga memenuhi kurma dan memasukkan kurma-kurma ke plastik. Di lantai 2 terlihat satu dua orang melihat-lihat baju koko, sarung, peci, sajadah, dan mukena dengan dibantu beberapa karyawan Carrefour. [caption id="attachment_195283" align="alignright" width="300" caption="Salah satu barang belanjaan pengunjung di kasir"]
[/caption] Aktivitas perbelanjaan pada lantai 2 tidak sepadat lantai 1. Begitu pula antrean di kasir, kasir di lantai 1 terlihat memanjang sementara kasir di lantai 2 begitu lengang. Yang "mencuri perhatian" dan menarik hati Para pengunjung yang datang berbelanja bukan hanya bersama teman, rekan, atau sanak saudara saja tapi banyak pengunjung membawa keluarga masing-masing. Padatnya suasana Carrefour tetap membuat anak-anak kecil berlarian ke sana kemari, bercanda dengan asyiknya.
[caption id="attachment_195280" align="alignleft" width="300" caption="Anak-anak kecil duduk di dalam trolly belanja"][/caption] Trolly pengunjung yang berfungsi untuk menaruh barang belanjaan terlihat memiliki fungsi lain yakni anak-anak mereka yang masih kecil duduk di dalam trolly tersebut. Tak jarang juga trolly didorong ke sana kemari oleh si anak kecil.
Pemandangan ini baru terlihat pada awal puasa, belum lagi menjelang Lebaran dan mudik yang pasti akan meningkat beberapa kali lipat. Satu rasa kebersamaan dapat berbelanja bersama orang-orang yang disayangi dalam suasana perbelanjaan padat, terlebih lagi menyambut Ramadhan yang suci ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H