Lihat ke Halaman Asli

Fitri Haryanti Harsono

TERVERIFIKASI

Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Diktator Khadafy, Rakyat Dibantai Layaknya Tikus

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khdafy Sang Diktator

[caption id="" align="aligncenter" width="539" caption="Khdafy Sang Diktator"][/caption] TURUN SEKARANG KHADAFY!!!!! KAMI INGIN KEBEBASAN!!! Headline Kompas mengenai Khadafy yang makin brutal menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Kecaman-kecaman yang datang dari seluruh penjuru dunia sepertinya bagai angin lalu yang tak bernilai terhadap Sang Diktator Moammar Khadafy yang makin bringas. 1000 orang lebih bahkan mungkin lebih banyak lagi rakyat yang akan menjadi korban. Ironis, miris dan sangat disayangkan pidato yang terlontar langsung dari seorang pemimpin negara Libya Moammar Khadafy yang mengatakan bahwa rakyat yang menentang dirinya harus dibasmi hingga ke sarang-sarangnya (rumah-rumahnya) juga menyebut rakyatnya sendiri 'tikus-tikus' dan 'kecoa-kecoa' yang sangat mengganggu pantas diberantas. Apakah ini mencerminkan seorang pemimpin negara??? Sebuah negara berdiri atas wilayah, pemerintah dan rakyat termasuk alat-alat negara. Keseimbangan tercapai jikalau ketiganya bahu membahu menciptakan keseimbangan dan keharmonisan negara. Saat salah satu tergoncang tentu efeknya akan menjadi goncangan terhadap keduanya ibarat sariawan yang kecil di bibir atau lidah seluruh sendi-sendi tubuh ikut merasakan sakit. Pemerintah tanpa dukungan rakyat dirasa negara itu gagal. Kekuasaan demokrasi dipegang oleh rakyat, apa yang rakyat inginkan demi sebuah tujuan yang baik setidaknya ditanggapi oleh sang pemimpin negara. Tidak pantas, tidak beretika dan tidak bermoral perkataan itu terucap dari mulut sang Presiden Khadafy. Rakyat merasa kebebasannya dibatasi oleh perintah dari Presiden Khadafy yang membasmi anti Khadafy siapa pun itu bahkan hanya berkumpul saja ditembaki oleh militer. Pembantaian tidak hanya di ibukota Tripoli juga melancarkan aksi tembakan rudal di kota Benghazi meluluhlantakkan pemberontak demonstran sudah melanggar HAM, rakyat sipil yang tidak membawa senjata ditembaki hingga tewas itu sudah merupakan pelanggaran dalam aturan kemiliteran.

Tidakkah cepat sadar Moammar Khadafy tatkala anggota-anggota dewan di kabinet pemerintahannya banyak mengundurkan diri?? Tidakkah sadar bahwa tentara-tentara militer itu telah melanggar aturan yang ada dalam tubuh kemiliteran?? Tidakkah sadar pilot-pilot yang diperintahkan menjatuhkan rudal ke arah demonstran berpaling dari tugas mereka dan memlilih tidak melakukannya??? Tidakkah sadar Khadafy rakyatnya sendiri ia korbankan padahal rakyat merupakan bagian dari tubuhnya??? Bagaimana menanggapi ini semua Khadafy???
Hati nuranilah yang diperlukan oleh Presiden Moammar Khadafy saat ini, tetap bertahan tapi rakyat Anda habis garis keturunan??? Mundur dengan terhormat dan sadar diri tapi Anda telah menyelamatkan jutaan rakyat Libya?? Pilihan ada ditangan Anda wahai Khadafy....Menyerahlah sebelum terlambat...!!!!

Kini saatnya untuk beralih kekuasaan yang lebih jernih dan memberikan udara segar bagi Libya. Pertumpahan darah di negara sendiri tentu akan meninggalkan sejuta pengalaman yang buruk untuk masa depan sebuah bangsa. Apakah hal ini yang diinginkan Moammar Khadafy??? Jikalau Anda seorang pemimpin negara yang mempunyai hati nurani berhentikanlah rakyat Anda menangis.. Jikalau Anda seorang pemimpin negara yang terhormat buktikanlah Anda mundur dan menyatakan maaf atas apa yang telah Anda lakukan dan katakan.... Jikalau Anda memang sudah tidak ada di hati rakyat mundurlah selagi belum terlambat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline