Lihat ke Halaman Asli

Fitri Haryanti Harsono

TERVERIFIKASI

Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024

"Blogger Kondang" Kompasiana Pancing Kementerian PU Berdialektika

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14007262102034071974

[caption id="attachment_324988" align="aligncenter" width="640" caption="Twitter Kementerian PU sebut "blogger kondang" Kompasiana (Arsip Pribadi, print screen)"][/caption]

Kementerian PU @KemenPU

Yang mau join, langsung datang ke perpustakaan @KemenPU Gedung Heritage Lantai 1 ya, banyak blogger kondang Kompasiana lho #KompasianaNangkring

Kicauan Twitter Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di atas (hasil—PEN) membuka semangat para blogger Kompasiana—Kompasianer—pada acara Kompasiana Nangkring bareng Kementerian PU di Gedung Heritage, Ruang Audio Visual, Kementerian PU, Jakarta, Selasa, 29 April 2014 lalu. Betapa bangga “gelar” sebagai “blogger kondang” melayang-layang di jejaring sosial.


Embel-embel “blogger kondang” berarti “penulis blog terkenal, ternama atau populer” memang tak sembarangan alias harus bisa dipertanggungjawabkan. Hal tersebut membuktikan nama besar Kompasiana dan Kompasianer tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam hal ini, sekitar 50 Kompasianer yang hadir berhasil membuat Kementerian PU terkesima, khususnya dua narasumber, yaitu Agoes Widjanarko (Sekjen Kementerian PU) dan Danis Sumadilaga (Kepala Puskompu Kementerian PU).

[caption id="attachment_324996" align="aligncenter" width="640" caption="(Ki-ka) Danis Sumadilaga, Agoes Widjanarko, dan Iskandar Zulkarnaen (Arsip Pribadi)"]

1400727168783250508

[/caption]

Sesi diskusi bertemakan “Mengenal Infrastruktur PU Lewat Perpustakaan Kementerian PU melahirkan ragam pertanyaan kritis dari para Kompasianer. Dorongan keingintahuan lebih dalam terkait perkembangan, hambatan, tantangan sampai rencana jangka panjang Kementerian PU menjadi fokus utama pembahasan.

Pertanyaan yang bergulir lebih banyak soal jalan raya sekaligus peran perpustakaan Kementerian PU sebagai akses informasi yang bisa dimanfaatkan publik untuk menimba pengetahuan dan wawasan. Bukan hanya pertanyaan saja, melainkan masukan-masukan bak titik terang yang mencerahkan bagi kemajuan Kementerian PU mengambil langkah kebijakan kedepannya.

“Lubang kerbau”

Berbicara mengenai PU erat kaitannya dengan bidang dokumentasi dan publikasi. Kementerian PU mempunyai perpustakaan, baik berisi buku-buku cetak juga dokumentasi versi digital. Tempat acara berlangsung di RuangAudio Visual, ruangan khusus menampung dokumentasi audio visual serta buku-buku lama berbahasa Belanda.

Infrastruktur Indonesia bisa dibilang telah dibangun sejak zaman penjajahan bahkan jauh ke “lorong waktu” saat perkembangan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Secara umum, pembangunan jalan raya, jalan negara ataupun jalan lintas pulau di Indonesia sudah terhubung, meskipun ada sebagian jalan yang belum rampung.

Persoalan jalan raya termasuk hal utama yang perlu segera diselesaikan, tanpa adanya jalan raya yang memadai, mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lain bisa terhambat. Kondisi jalan raya yang tidak nyaman ternyata diperhatikan oleh Dian Kelana.

[caption id="attachment_324998" align="aligncenter" width="480" caption="Dian Kelana sedang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman lintas timur Sumatera (Arsip Pribadi)"]

14007273501865381819

[/caption]

Pembangunan kota di Pulau Jawa lebih dahsyat dan hebat dibanding di daerah, misal di masa pemerintahan Bung Karno, kita mengenal proyek mercusuar, pembangunan Hotel Indonesia, Gelora Bung Karno, dan sebagainya. Padahal Indonesia begitu luas danmembutuhkan perhatian serius, bukan terpaku di ibu kota saja.


Tahun 2010, saya pulang ke Padang melewati lintas timur Sumatera ternyata banyak terdapat “lubang kerbau” di jalan raya. Saat itu “lubang kerbau” (diperkirakan) sudah bertahun-tahun bahkan pernah ada kejadian truk (ter)jatuh hingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 2 km,” ungkap Dian.


Sementara di Jawa, setiap tahun Pantura selalu diperbaiki, istilahnya pasti ada proyek. Hal tersebut menimbulkan kecemburuan sosial. Kenapa pembangunan (jalan raya) di daerah dinilai lambat?” lanjutnya.

Menanggapi pertanyaan Dian, Kementerian PU menjelaskan jalur lintas timur Sumatera dibangun secara bertahap. Kondisi tanah di area tersebut cukup menantang sebab banyak rawa. Pembangunan jalan raya pun mempertahankan jalan nasional lain, khususnya bersinggungan dengan anggaran yang dibutuhkan.


Dana dipergunakan secara optimal dan berupaya dimaksimalkan. Jalur lintas timur Sumatera dibangun bukan berfondasi batu, tapi tanah yang dicampur semen sehingga tidak bisa kena air. Penyerapan tidak bagus. Truk silih berganti bermuatan berat.

Tahun 2010 truk-truk pengangkut yang melalui lintas timur Sumatera tidak hanya bermuatan batu bara, melainkan mengangkut sawit, perkebunan sawit baru dibuka sehingga tidak ada pembatasan muatan. Pada waktu itu ada beberapa gubernur di Jambi yang menerapkan aturan bila muatan lebih harus diturunkan. Tentunya, tidak semua gubernur seperti itu.

Jalur roda dua

Leo Kusima mengajukan saran dibuka jalan layang khusus sepeda motor. Andai motor dipindah ke atas (jalan layang), maka jalan raya di bawah akan lengang. Ia bercerita tentang seorang temannya yang berdomisili di Bogor, sedangkan tempat kerja di bilangan Jakarta.

[caption id="attachment_324999" align="aligncenter" width="640" caption="Leo Kusima menyarankan adanya jalur motor di jalan tol (Arsip Pribadi)"]

14007277221306886266

[/caption]

Naik motor sebenarnya terbilang murah, apalagi kerja di Jakarta, gaji bisa lebih. Berangkat kerja, teman saya harus parkir motor di Stasiun Bogor, lalu lanjut naik kereta. Alangkah baiknya, ada jalan tol dari Bogor ke Jakarta sehingga meringankan beban,” kata Leo.

Kementerian PU mengungkapkan jalur motor sudah lama dipikirkan bahkansampai mengubah peraturan, agar jalan tol dibuka untuk motor. Rencananya, jalan tol akan diberi jalur motor sehingga pengendara motor bisa bayar lebih murah daripada harus parkir. Bensin pun bisa lebih murah.

Adanya jalur motor di jalan tol melihat kenyataan di lapangan bahwa tendensi penggunaan motor lebih meningkat tiap tahunnya, apalagi yang kearah Jakarta, di sana-sini motor memenuhi jalan raya. Kedepannya, PU sudah mencanangkan jika ada jalan tol baru dibangun, maka jalur motor juga dibuka.

Perpustakaan dan museum

Sesuai tema pembahasan, salah satu Kompasianer menyarankan sosialisasi perpustakaan Kementerian PU ditujukan kepada publik. Konsep sosialisasi mesti direncanakan. Jadi bukan hanya diperkenalkan ke Kompasianer lalu jejaring sosial saja. Bukti Kementerian PU telah bekerja terekam lewat dokumentasi.


Konsumsi masyarakat tidak sekadar terbatas pada pemberitaan Kementerian PU lagi menangani berbagai proyek, tapi menunjukkan kepada dunia bahwa Kementerian PU punya buku-buku sejarah yang berharga, tidak kalah dari perpustakaan nasional.Keamanan terhadap buku-buku di Kementerian PU perlu dijaga dan ditingkatkan.

Jangan sampai aset-aset nan bernilai tinggi lari keluar negeri atau diklaim oleh negara lain. Selain itu, saran yang terlontar terkait masyarakat Indonesia juga perlu mengawal pembangunan di Indonesia, misal cara menginformasi keadaan lokal, tentu diperlukan akses yang memadai, saling berbagi informasi terkait insfrastruktur daerah setempat.

Menyikapi perpustakaan PU yang terbuka buat publik, pimpinan perpustakaan PU sudah berkomitmen agar perpustakaan menjadi tempat yang diwariskan ke penerus-penerusnya. Selain perpustakaan, museum juga akan dibangun di sepanjang Gedung Heritage lantai 2. Rencananya, lantai 2 nanti 50 persen berupa perpustakaan dan museum.

Perpustakaan dan museum akan dilengkapi dokumentasi data-data terkait sejarah fondasi pertama kali dipakai, publikasi informasi hingga pusat data. Penjagaan terhadap buku-buku bisa dibilang terjaga dengan baik. Adanya perpustakaan dan museum di Kementerian PU diharapkan menjadi “ruang publik” masyarakat mengenal lebih dekat segala hal tentang Kementerian PU dan ragam proyek yang melintasi zaman.

Berdialektika

Usai diskusi seru dan menggugah selera, Agoes Widjanarkobegitu terkesima terhadap Kompasianer yang hadir. Beda blogger, beda wartawan. Berbagai pertanyaan yang diajukan sungguh variatif, kritis, dan saran-saran yang masuk menjadi catatan berharga bagi Kementerian PU.

Berbeda dari wartawan yang memburu pertanyaan dengan lebih serius, suasana diskusi dengan Kompasianer terkesan santai dan tetap fokus, tidak terasa tegang. Pembahasan diskusi pun diselingi canda tawa, tak pelak pihak Kementerian PU yang hadir turut larut tertawa bersama Kompasianer.

[caption id="attachment_325000" align="aligncenter" width="640" caption="Sekitar 50 Kompasianer hadir (Arsip Pribadi)"]

14007282341411084315

[/caption]

[caption id="attachment_325002" align="aligncenter" width="640" caption="Sesi foto bersama (Arsip Pribadi)"]

14007287511221536517

[/caption]

Alhasil, Kompasianer sukses memikat Kementerian PU berdialektika. Informasi lengkap dan belum tentu diperoleh dari pemberitaan pada umumnya. Pepih Nugraha (CEO Managing Kompasiana) melalui Twitter (@Pepih) mengatakan Sekjen Kementerian PU surprise sebab Kompasianer memancing mereka berdialektika.

[caption id="attachment_325001" align="aligncenter" width="640" caption="Kicauan Twitter Pepih Nugraha dan Iskandar Zulkarnaen, Kompasiana Nangkring bareng Kementerian PU (Arsip Pribadi, print screen)"]

14007285512119064093

[/caption]

Melalui kicauan juga(@iskandarjet) Iskandar Zulkarnaen (Pengelola Kompasiana) ikut mengungkapkan ekspresi senang, petinggi Kementerian PU terlihat sangat bangga akan kepedulian dan sikap kritis blogger Kompasiana (baca: Kompasianer).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline