Lihat ke Halaman Asli

Fitri Haryanti Harsono

TERVERIFIKASI

Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Ketika AC Commuter Line Jebol

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403409637934858570

[caption id="attachment_330291" align="aligncenter" width="512" caption="Jebolnya AC di gerbong kereta ketujuh (Arsip Pribadi)"][/caption]

Jangan duduk di situ, Pak! Tidak bisa dipakai (tempat duduknya). Air—buangan AC—menetes. Basah.”

Sebuah sambutan yang tak terduga tatkala naik commuter line tujuan Jakarta Kota dengan keberangkatan dari Stasiun Depok sekitar pukul 08.45 WIB (21/06/14). Penumpang memberitahukan seorang bapak berpakaian kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam, tas punggung hitam yang terlihat berat dibawanya.

Ia naik dari Stasiun Depok Baru. Menunggu commuter line datang cukup membuat orang tidak sabar. Begitu pula yang dialami bapak tersebut. Tanpa tedeng aling-aling, saat pintu commuter line terbuka, ia langsung mencari tempat duduk kosong. Barisan tempat duduk kosong tepat di hadapannya.

Hal yang tidak beres bergelayut dipikiran sebab tempat duduk dilipat ke atas. Berbeda dari tempat duduk lain dalam satu gerbong kereta yang sudah dipenuhi para penumpang lain. Rupanya sang Bapak tidak menyadari keganjilan. Tangannya langsung menurunkan tempat duduk.

Seiring dengan pergerakan tangan sang Bapak, penumpang yang duduk di sekitarnya pun berseru seperti yang terucap di atas, tempat duduk tidak bisa dipakai. Barulah sang Bapak sadar, usai menurunkan tempat duduk, seketika pandangannya terhenti lalu melangkah ke gerbong kereta lain.


Tempat duduk commuter line berwarna hijau cerah dengan pola bergaris-garis kuning di tengahnya basah. Meskipun tempat duduk telah dilipat ke atas, tetap saja semakin basah. Tetesan air jatuh tepat dari lubang AC di atasnya. Terjadi kerusakan pada sistem AC sehingga air buangan AC bocor yang berakibat tetesannya keluar kemudian membasahi tempat duduk penumpang.

Tempat untuk menaruh barang-barang tepat di atas tempat duduk penumpang pun besi-besinya basah. Cipratan air yang menetes membasahi lantai commuter line. Air buangan AC menetas deras seperti dilanda kebocoran hebat, jebol yang memerlukan penanganan secepatnya.

[caption id="attachment_330299" align="aligncenter" width="512" caption="Keluarnya air buangan AC (Arsip Pribadi)"]

14034101441747840288

[/caption]

[caption id="attachment_330301" align="aligncenter" width="512" caption="Tempat menaruh barang basah oleh air (Arsip Pribadi)"]

14034102271081071600

[/caption]

“Magnet” mata

Kejadian air buangan AC yang bocor menjadi “magnet” mata bagi penumpang. Pandangan mata mereka tak lepas dari melihat air yang menetes deras. Setiap kali penumpang lain ada yang naik, mata tertuju pada kebocoran tersebut. Pun begitu dengan penumpang yang berjalan dari gerbong kereta lain dalam satu rangkaian kereta demi menuju ke gerbong kereta depan untuk turun paling depan.

[caption id="attachment_330284" align="aligncenter" width="518" caption="Penumpang berjalan menghindari lantai yang basah (Arsip Pribadi)"]

14034090381154385397

[/caption]

Ekspresi wajah mereka kebingungan sekaligus melongo sambil memperhatikan tempat duduk yang basah, beralih ke celah-celah lubang AC yang airnya menetes. Langkah kaki menghindari sisi lantai yang basah. Ada juga penumpang yang kurang hati-hati.

Seorang ibu menggandeng tangan anak lelakinya yang masih kecil. Mungkin tidak melihat bahwa lantai tersebut basah, ia tetap melangkah dengan terburu-buru hendak turun. Si anak yang mengenakan sepatu pun berseru.


Bu, licin!!!” serunya sambil terseret-seret berjalan. Saking buru-buru mengejar waktu, sang ibu dirasa kurang mempedulikan apa yang tengah terjadi.

Ada pula seorang penumpang dari salah satu tasiun televisi swasta ternama yang turut mengabadikan pemandangan tak nyaman itu. Kamera dari ponsel miliknya menjadi alat sederhana untuk mengambil dokumentasi berupa foto-foto di area lubang AC. Air terus-menerus menetes.

[caption id="attachment_330287" align="aligncenter" width="512" caption="Seorang penumpang dari salah satu stasiun televisi ternama tengah mendokumentasikan lubang AC yang bocor dengan kamera ponsel miliknya (Arsip Pribadi)"]

140340932045048816

[/caption]

[caption id="attachment_330289" align="aligncenter" width="480" caption="Seorang penumpang dari salah satu stasiun televisi sibuk mendokumentasikan lubang AC yang bocor dengan kamera ponsel miliknya (Arsip Pribadi)"]

14034095231341171845

[/caption]

Cipratan air

Gerbong kereta ketujuh, tempat kebocoran air buangan AC. Penumpang yang naik dalam gerbong kereta ketujuh merapat ke sisi sebelahnya yang tidak basah. Ketidaknyamanan hadir melingkupi penumpang, terutama seorang bapak yang duduk lesehan di lantai commuter line dekat tempat duduk yang terkena tetasan air buangan AC.

[caption id="attachment_330279" align="aligncenter" width="576" caption=" Petugas kebersihan di dalam commuter line sedang mengepel lantai yang basah akibat air buangan AC yang jebol dan bocor. Commuter line tujuan Jakarta Kota (21/06/14) keberangkatan sekitar pukul 08.00 WIB dari Stasiun Depok (Arsip Pribadi)"]

1403408717194379917

[/caption]

Awalnya, sang bapak bersandar di sisi tempat duduk, berhadapan dengan pintu commuter line. Sang bapak begitu nyaman dengan posisinya sambil membaca koran dengan seksama. Namun, posisi duduknya mulai tidak nyaman seiring tetesan air yang merangsek keluar mengucur deras.

[caption id="attachment_330292" align="aligncenter" width="512" caption="Seorang bapak yang bersandar. Akibat terkena cipratan air, ia pun menggeser posisi duduknya (Arsip Pribadi)"]

14034097341500147552

[/caption]

Cipratan air mengenai sang bapak. Ia terpaksa menggeser duduknya—dengan tetap lesehan. Koran yang dipegang ikut diselamatkan dari cipratan air. Cukup mengganggu. Tetesan air yang jatuh ke tempat duduk dan membasahi lantai, cipratannya ke mana-mana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline