Lihat ke Halaman Asli

Fitrianingsih

pelajar mahasiswa

Teori attachment yang dikemukakan oleh mary ainswort dan John bowlby

Diperbarui: 18 Januari 2025   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori attachment (teori kelekatan) yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth merupakan salah satu teori psikologi yang penting dalam memahami hubungan antara anak dan pengasuh utama (biasanya orang tua). Berikut adalah penjelasan mengenai teori ini:

1. John Bowlby: Dasar Teori Attachment

John Bowlby adalah pelopor teori kelekatan, yang berpendapat bahwa hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utama memiliki dampak penting pada perkembangan psikologis anak. Beberapa poin utama dari teori Bowlby adalah:

Kebutuhan biologis untuk keterikatan: Bowlby percaya bahwa kelekatan adalah mekanisme evolusioner yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup anak. Kelekatan membantu anak tetap dekat dengan pengasuh untuk perlindungan dan pemenuhan kebutuhan.

Periode sensitif: Bowlby menyatakan bahwa ada periode kritis pada tahun-tahun pertama kehidupan (biasanya 0-3 tahun), di mana hubungan kelekatan yang aman harus terbentuk.

Model kerja internal: Anak yang memiliki kelekatan yang aman dengan pengasuh cenderung membangun model kerja internal yang positif tentang dirinya, orang lain, dan hubungan sosial.

2. Mary Ainsworth: Pengembangan dan Penelitian (Strange Situation)

Mary Ainsworth melanjutkan dan memperluas teori Bowlby dengan mengembangkan metode penelitian yang disebut Strange Situation Procedure. Melalui eksperimen ini, Ainsworth mengamati reaksi anak-anak dalam situasi di mana mereka ditinggalkan oleh pengasuhnya dan kemudian dipertemukan kembali. Dari penelitian ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga jenis utama pola kelekatan:

Tipe Kelekatan

Attachment Aman (Secure Attachment):

Anak merasa nyaman menjelajahi lingkungan ketika pengasuh hadir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline