Islamisasi merupakan proses penyebaran islam didaerah dalam waktu tertentu. Sedangkan Ilmu pengertahuan adalah seluruh usaha sadar untuk, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan, tetapi sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat diuji dengan metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimiliki. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistimologi. Menurut Al-faruqi islamisasi pengetahuan adalah melakukan penyaringan dari ilmu pengetahuan yang telah ada dengan mempertimbangkan nilai-nilai islam. Dari ilmu-ilmu pengetahuan barat yang awalnya sebagian dari ilmu tersebut tidak berlandaskan islam, kemudian direlasikan dengan nilai-nilai keislaman. Proses inilah yang disebut dengan Islamisasi ilmu pengetahuan.
Menurut Wan Mond Nor Wan Daud, proses Islamisasi ilmu pengetahuan ada sejak permulaan islam hingga jaman sekarang. Ayat- ayat yang diwahyukan kepada Nabi saw secara jelas menegaskan semangat islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer, yaitu ketika Allah menekan bahwa dia adalah sumber dan asal ilmu manusia. Ide yang disampaikan Al-Qur’an tersebut membawa suatu perubahan radikal dari pemahaman umum bangsa Arab pra-islam, yang menganggap suku dan tradisi kesukuan serta pengalaman empiris, sebagi sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Beberapa ilmuwan muslim juga sudah memasukkan metodologi keislaman dalam hasil pemikirannya, yang kemudian dikolaborasikan dengan ilmu pengetahuan umum. Sehingga tak heran jika saat ini ilmu pengetahuan islam sudah semakin berkembang. Contohnya dari segi ekonomi, kini ilmu pengetahuan tentang ekonomi islam sudah menyebar luas, dapat kita jumpai beberapa bank seperti di Indonesia yang mulai menerapkan sistem ekonomi islam dengan mendirikan bank syari’ah. Hal ini membuktikan bahwa seiring perkembangan zaman islamisasi ilmu pengetahuan yang dikonsep oleh ilmuwan islam berjalan dengan baik. Bahkan telah banyak saudara kita yang kini menganut agama islam.
Walaupun kini peradaban ilmu pengetahuan barat mulai menguasai dunia lagi, dengan teknologi yang semakin canggih dan memukau banyak orang termasuk umat islam. Ilmuwan islam berusaha untuk mengejar ketertinggalan dari ilmuwan barat, dengan selalu memasukkan unsur islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Karena dalam ilmu pengetahuan harus terdapat nilai-nilai, oleh karena itu nilai-nilai islam bisa masuk didalamnya.
Salah satu usaha umat muslim dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada teknologi modern yaitu menayangkan berita-berita islam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Dan membuktikan bahwa yang terdapat dalam ajaran atau perintah islam memang memberikan dampak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Salah satu contohnya adalah perintah berpuasa, berpuasa wajib bagi umat islam. Dan setelah diteliti ternyata berpuasa dapat berpengaruh bagi kesehatan karena selama berpuasa pencernaan dapat beristirahat kurang lebih 12 jam/hari, sehingga pencernaan dapat bekerja dengan efektif.
Dalam islam, ilmu merupakan salah satu perantara untuk memperkuat keimanan. Iman hanya akan bertambah dan menguat, jika disertai ilmu pengetahuan. Seorang ilmuan besar, Albert Enstein mengatakan bahwa, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.
Ajaran islam tidak pernah melakukan pembagian antar ilmu satu dengan yang lain. Kerena dalam pandangan islam, ilmu agama dan umum sama-sama berasal dari Allah. Islam juga menganjurkan kepada seluruh umatnya untuk bersungguh-sungguh dalam mempelajarri setiap ilmu pengetahuan. Karena Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Allah semua ilmu pengetahuan, baik yang menyangkut ilmu umum maupun ilmu agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H