Lihat ke Halaman Asli

Fitri Farida Solihati

Mahasiswa S1 Pendidikan Sistem Teknologi Informasi UPI Kampus Daerah Purwakarta

Pembelajaran Coding di Tingkat Sekolah Dasar

Diperbarui: 17 Mei 2022   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era Society 5.0 saat ini, teknologi berkembang dengan pesat dan sudah diterapkan hampir disemua bidang termasuk Pendidikan. Di beberapa negara banyak generasi muda yang paham akan teknologi dan berlomba-lomba dalam menghasilkan teknologi baru. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Sebagai negara berkembang, Indonesia pun memiliki hak untuk menghasilkan teknologi baru. Tidak sedikit masyarakat mulai dari orang tua hingga anak-anak mengerti cara menggunakan teknologi dengan baik, namun hanya sedikit masyarakat yang dapat mengembangkan/menciptakan teknologi. Itulah mengapa Indonesia tertinggal. Cara yang pernah diusulkan oleh Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Ekonomi DIgital, Lis Sutiaji, yaitu penerapan pembelajaran Coding didalam Kurikulum Sekolah Dasar. Menurut beliau, Indonesia membutuhkan kurang lebih 600 generasi digital setiap tahun agar dapat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital saat ini.

Coding adalah sekumpulan kode yang penulisannya diatur dengan aturan tertentu dari Bahasa pemrograman yang digunakan. Programmer (seseorang yang menyusun kode program) akan memanfaatkan coding sebagai pengoperasian computer, perangkat lunak (software), aplikasi, website, dan lainnya. Kreativitas, logika, konsep berpikir, proses pemecahan masalah, dapat terlatih dengan mempelajari coding. Lalu bagaimana pada siswa sekolah dasar mempelajari coding?

Negara tetangga yaitu Singapura telah menerapkan pelajaran coding di kurikulum tingkat TK yang mempelajari ilmu basic mengenai pemrograman. Banyak aplikasi dan website yang mendukung pembelajaran coding untuk anak-anak, hanya saja semua itu tidak ada artinya jika pengajar tidak mengetahui bagaimana cara penyampaiannya. Itulah mengapa pembelajaran coding untuk tingkat SD belum banyak diterapkan di Indonesia, selain sedikitnya pengajar yang mengerti pemrograman, fasilitas penunjangnya pun belum terealisasikan.

Banyak yang perlu dipertimbangkan. Selain pengajar dan fasilitas, siswa dan lingkungan sekitar pun berpengaruh dalam keberhasilan penerapan pembelajaran coding tersebut. Pada Desember 2019, Programme for International Student Assessment (PISA) melakukan survei kemampuan pelajar di 77 negara dan Indonesia berada di peringkat 72. Maka pemerintah haruslah memperbaiki Pendidikan yang bermasalah saat ini sebelum menerapkan pembelajaran coding, karena terlihat siswa masih kurang menguasai materi utama seperti IPA, Matematika, IPS, PKN, apalagi jika pembelajaran coding diterapkan. Banyaknya sekolah yang belum tersentuh pemerintah pun menjadi alasan mengapa saya kurang setuju dengan penerapannya pembelajaran coding. Dapat terbayangkan bagaimana sulitnya para instansi sekolah yang belum tersentuh pemerintah harus menerapkan pembelajaran coding sesuai kurikulum? Sebelum pembelajaran coding diterapkan pun, mata pelajaran utamanya saja banyak yang terabaikan.

Beda hal nya jika pembelajaran coding dijadikan sebuah ekstrakulikuler dimana sekolah diberikan kebebasan dalam penerapannya sesuai tingkat ketersediaan penunjangnya. Beberapa sekolah dasar baik swasta dan negeri sudah menerapkan pembelajaran coding sebagai salah satu ekstrakulikulernya. Itu akan membantu menyalurkan minat siswa/siswi nya. Hanya saja pembelajaran ini lebih banyak diterapkan di sekolah daerah kota, karena penunjangnya sudah tersedia seperti teknologi, sinyal, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran coding dapat diterapkan di sekolah yang fasilitas dan tenaga pendidiknya bermutu juga dapat menyalurkan minat siswa/siswi dengan sangat baik. Penerapan terhadap kurikulum masih kurang tepat dikarenakan banyaknya sekolah yang kurang dalam tenaga pendidik dan fasilitas untuk menunjangnya, juga masih kurang meratanya pendidikan di wilayah Indonesia akan berpengaruh ke tingkat prestasi anak nantinya. Cukup dengan penerapan terhadap ekstrakulikuler dimana sekolah yang siap baik fasilitas, tenaga pengajar, juga siswa nya sendiri lah yang akan menerapkan pembelajaran coding.

 

Daftar Pustaka

Sabillah, Ghina. 2021. Kondisi Pendidikan di Indonesia. Kompasiana. Diakses pada 06 Mei 2022. Kondisi Pendidikan di Indonesia - Kompasiana.com

Dicoding. 2021. Apa Itu Programming? Berikut Penjelasan Lengkapnya. Dicoding. Diakses pada 06 Mei 2022. Apa Itu Programming? Berikut Penjelasan Lengkapnya - Dicoding Blog

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline