Lihat ke Halaman Asli

Fitri Ciptosari

Proud to be NTT

Mengawal Kebangkitan Pariwisata NTT

Diperbarui: 8 Februari 2019   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia pariwisata Indonesia telah menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat pertumbuhannya. Bahkan Presiden Joko Widodo menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan pembangunan nasional. Setiap tahun, performa pariwisata Indonesia menanjak di saat beberapa komoditas lain, seperti minyak, gas, batu bara, serta kelapa sawit terus merosot. 

Bukan tidak mungkin, pariwisata akan menjadi core economy negara ini ke depan. Meskipun begitu, pariwisata sebagai prime mover ekonomi yang digaungkan oleh pemerintah provinsi NTT justru masih diragukan oleh banyak masyarakatnya, barangkali Anda salah satunya. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat sebagai bentuk dukungan dan mengaminkan bahwa pariwisata adalah masa depan NTT.

Sebagai salah satu sektor ekonomi, pariwisata mampu menggerakkan perekonomian baik pada level makro hingga mikro. Industri pariwisata mampu memberikan sumbangan terhadap penerimaan devisa. Sektor pariwisata juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan yang diterima oleh pemerintah melalui pajak dan retribusi.

Pengembangan pariwisata juga memberikan manfaat pada terciptanya lapangan kerja. Industri ini bahkan termasuk kategori sektor padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja dari semua level kompetensi, baik dari level eksekutif hingga tenaga kurang terampil. Melalui UMKM pariwisata juga membuka banyak peluang dan ruang bagi perempuan dan anak muda. Selain itu, pariwisata mampu mentransformasikan daerah-daerah yang kurang berkembang menjadi pusat pertumbuhan (growth center) yang mampu menarik investor, baik yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan pariwisata.

Hal yang paling penting, dan yang harus diperhatikan, dari pengembangan pariwisata adalah kontribusinya dalam menyumbang pendapatan masyarakat dari pengeluaran wisatawan. Pariwisata mampu menghadirkan belanja wisatawan yang langsung diterima oleh masyarakat lokal. Dengan demikian, ketika melihat potensi pariwisata NTT yang banyak tersebar hingga ke pelosok-pelosok desa, maka pariwisata dipastikan dapat menjadi alat pemerataan ekonomi paling ampuh yang mampu menyentuh hingga ke level bawah masyarakat.

Lebih lanjut lagi, untuk menjelaskan pariwisata sebagai alat pemerataan dapat digambarkan dari tiga tipe. Pertama, Pemerataan Struktural yang terlihat pada pihak-pihak yang menerima pengeluaran wisatawan, yakni para pemilik hotel, taman-taman rekreasi dan kawasan wisata, para supplier dan retailer, toko cinderamata, pengrajin, seniman, dan sebagainya. Kedua, Pemerataan Sektoral yang tercermin pada kemampuan sektor pariwisata dalam menarik sektor lainnya, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, jasa-jasa transportasi, telekomunikasi, perbankan, dan asuransi.

Ketiga, Pemerataan Spasial yang tergambar pada persebaran daya tarik dan kawasan wisata di seluruh penjuru (perkotaan, pedesaan, darat, laut, pulau besar, dan pulau kecil). Dari gambaran pemerataan tersebut, sektor pariwisata diyakini mampu mendorong penyebaran growth, menciptakan efek multiplier dan rantai nilai yang cukup panjang. Oleh sebab itu, tidak salah jika Pemerintah NTT saat ini mengarahkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi utama mengingat sebaran potensi wisata yang hampir menyeluruh di setiap daerah.

Meskipun demikian, pariwisata yang telah ditunjuk sebagai top priority tidak bisa dilepaslandaskan begitu saja. Pada implementasinya, pengembangan pariwisata perlu dipastikan menggunakan pendekatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dan bertumpu pada rakyat. Oleh karena itu, praktek pembangunan pariwisata  harus dipastikan tetap konsisten pada Visi-Misi Pembangunan NTT yang telah dirancang apik untuk lima tahun kedepan.

Tetap Inklusif dan Berkelanjutan

Seperti diketahui, Gubernur VBL dan wakil JNS mengusung visi NTT BANGKIT NTT SEJAHTERA yang mengisyarakatkan bahwa kini telah tiba saatnya masyarakat NTT harus sadar dan bangkit dari segala kertinggalan untuk meraih kesejahteraan. Pembangunan pariwisata kemudian dibidik menjadi salah satu misi untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam upaya meninggalkan kondisi ketertinggalan. 

Pembangunan pariwisata menjadi strategi optimalisasi pemanfaatan sumber daya pariwisata yang diharapkan mampu membangun NTT sebagai salah satu gerbang dan pusat pariwisata nasional (New Tourism Territory), serta menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak dan lokomotif ekonomi NTT secara inklusif dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline