Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Produk Olahan Jamu Celup oleh Tim PPK Ormawa LSiS FMIPA UGM Sebagai Upaya dalam Meningkatkan Usaha Ekonomi Kreatif

Diperbarui: 1 September 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Tim Pusaka TOGA

Pleret - Usaha ekonomi kreatif merupakan salah satu aspek yang penting dalam pertumbuhan ekonomi rumah tangga di era globalisasi ini. Dalam era globalisasi, inovasi produk tidak hanya melibatkan pengembangan produk baru tetapi juga peningkatan produk yang sudah ada. Dengan adanya inovasi produk tersebut juga dapat memainkan peranan penting dalam pemberdayaan masyarakat salah satunya yaitu pemberdayaan masyarakat Kelompok Wanita Tani. 

Kelompok Wanita Tani memiliki peran yang sangat vital dalam pengembangan ekonomi kreatif, terutama dalam sektor pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Dalam proses inovasi produk, Kelompok Wanita Tani tidak hanya terlibat dalam penanaman dan pemanenan tanaman TOGA, tetapi juga dalam proses pengolahan hingga pengemasan produk. 

Salah satu bentuk inovasi produk yang kini mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan masyarakat adalah pengembangan produk jamu celup. Pengembangan produk jamu celup tersebut bertujuan tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dalam rumah tangga. 

Dalam upaya meningkatkan inovasi produk olahan TOGA, tim PPK Ormawa LSiS FMIPA UGM menginisiasi sebuah sub program yaitu dengan memberikan pelatihan pembuatan jamu celup kepada ibu-ibu KWT dan PKK di Padukuhan Kedaton, Desa Pleret pada (31/08). Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh dosen pembimbing tim PPK Ormawa LSiS FMIPA UGM yaitu Bapak Andi Syahid Muttaqin, S.Si., M.Si., Ph.D. 

Pelatihan ini mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi, hal tersebut ditunjukkan dengan keterlibatan ibu-ibu KWT serta PKK dalam pengolahan produk jamu celup. Pembuatan produk jamu celup ini diawali dengan pencucian dan perendaman tanaman TOGA yang bertujuan untuk membersihkan tanaman TOGA dari tanah yang masih tersisa. 

Setelah dicuci, tanaman TOGA kemudian diiris tipis dan dimasukkan ke dalam food dehidrator dengan suhu 60-70 derajat selama 8-10 jam hingga tanaman TOGA mengering. Tanaman TOGA yang sudah kering kemudian dapat dikemas ke dalam kantong pouch dan dapat diseduh dengan air hangat. 

Pelatihan pembuatan produk jamu celup yang telah diberikan oleh tim PPK Ormawa LSiS FMIPA UGM tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu KWT serta PKK di Padukuhan Kedaton, Desa Pleret, tetapi pelatihan tersebut juga dapat membuka peluang baru bagi mereka untuk mengembangkan produk olahan TOGA sehingga dapat memiliki nilai tambah dalam aspek ekonomi. Dengan antusiasme yang tinggi tersebut, inovasi jamu celup ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat di Desa Pleret, Bantul. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline