Kontribusi Analisis Eksistensial Terhadap Praktek Psikologi
Analisis Eksistensial memberikan banyak kontribusi terhadap praktek psikologi. Saya akan mencoba menguraikanya, dengan terlebih dahulu mendefinisikan apa sih analisis eksistensial itu? dan bagaimana sejarah serta tokoh yang mempengaruhi munculnya analisis eksistensial. Saya mengutip dari buku “ Analisis Eksistensial” yang ditulis oleh Dr. Zainal Abididn M, Si. Penerbit Rajawali Pers.
Analisis eksistensial adalah suatu metoda atau pendekatan yang digunakan untuk mengungkap eksistensi individu secara utuh dan menyeluruh. Definisi tersebut dikemukakan oleh psikiater kelahiran swiss, bernama Ludwing Binswanger (1881-1966). Menurut Binswanger (dalam may, 1961), analisis eksistensial merupakan kajian psikologis untuk mengungkap eksistensi manusia pada taraf empiris. Hasil dari kajaian ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk memahami gejala eksistensi manusia secara mendalam(fungsi teoretis), tetapi juga untuk praktik terapiutis yang dilakuakan oleh psikiater dan psikolog klinis terhadap pasien-pasien yang mengalami gangguan patologis (fungsi aplikatif).
Sebelum binswanger, ada seorang filsuf jermana bernama Martin Heidegger (1889-1976) telah menggunakan analaisis eksistensial sebagai metoda atau pendekatan filosofis. Ia menulis buku Time and Being (1927-1960).Namun dalam perkembanganya, analisis eksistensial berkembang menjadi kajian empiris, seperti yang dipraktikan dalam berbagai penelitian dan praktik psikiatris dan psikologis yang dilakukan oleh Ludwig Binswanger, Victor Frankl, Rollo May, Minskowski dll (may, dkk, 1961; valle & king, 1978). Ditinjau lebih jauh lagi, munculnya analisis eksistensial bias ditelusuru dari awal abad ke-19, yakni mulai dari filsafat Kierkegaard (1813-1855) dan Nietzsche (1844-1900).
Awal munculnya analisis eksistensial adalah dari reaksi ketidakpuasan beberapa psikiater dan psikolog terhadap teori dan praktik psikoanalisis di Eropa Barat ( terutama Jerman, Prancis dan Belanda) dan Behaviorisme di Amerika Serikat. Mereka tidak puas dengan landasan filsafat kedua teori besar tersebut.
Asumsi tentang manusia
Hakikat Manusia
Pusat Kendali
Tabiat Manusia
Posisis Manusia dalam Dunia
BEHAVIORIS
Organisme/Materi
Eksternal (respon terhadap stimulus)
Netral (tabula rasa)
Tidak bebas
(deretministik)
PSIKOANALISIS