Lihat ke Halaman Asli

Melihat Fenomena Eksistensi Manusia di Kota Kasablanka

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Melihat Fenomena Eksistensi Manusia di Kota Kasablanka

( salah satu karyawan di kota kasablana )

Pada kesempatan kali ini saya akan berbicara masalah fenonenologi eksistensial. masih bersumber pada buku yang sama yang berjudul “Analisis Eksistensial” yang ditulis oleh Dr.Zainal Abidin, saya akan mengungkap fenomena eksistensi manusia yang ada di kota casablanka. Sebelum saya menguraikan lebih jauh saya akan mendefinisikan apa arti fenomenologi dan eksistensial terlebih dahulu. Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang berusaha memahami kondisi manusia sebagaimana memanifestasikan dirinya didalam situasi konkret.Kondisi manusia yang dimaksud bukan hanya berupa ciri-ciri fisiknya (misal tubuh orang dan tempat tinggalnya), tetapi juga seluruh momen yang hadir pada saat itu ( misal perasaan senangnya, absurditasnya, kecemasanya, kegelisahanya, kebebasanya dan banyak lagi gejala eksistensial lainya).Fenomenologi eksistensial merupakan disiplin filsafat yang berusaha memahami peristiwa-peristiwa eksistensi manusia dalam suatu cara yang bebas dari asumsi-asumsi budaya warisan kita, baik yang berasal dari dualisme dalam filsafat ( jiwa dan tubuh ) dan dalam psikologi ( perilaku dan pengalaman ), maupun dari saintisme dan positivisme.Jika diterapkan pada gejala-gejala psikologis manusia, maka fenomenologi eksistensial menjadi psikologi fenomenologi eksistensial. Sebagai suatu disiplin psikologi, ia berusaha untuk mengungkap atau mengeksplisitkan esensi, struktur, atau bentuk baik pengalaman maupun perilaku manusia melalui teknik deskriptif, termasuk refleksi yang terdisiplin.

Tema dalam eksistensi manusia di kota kasablanka adalah kantor (tempat bekerja). Subjek yang saya jadikan sample adalah salah satu karyawan di mall tersebut. Metoda yang saya gunakan adalah wawancara dan observasi. Dari hasil wawancara yang saya peroleh dapat disimpulkan sebagai berikut. Subjek adalah salah satu karyawan PT. X yang bekerja di mall kota kasablanka, alasan mengapa subjek bekerja di mall tersebut karena penempatan kerja / ditempatkan oleh perusahaanya. Dalam bekerja, subjek menjalin koneksi dengan perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaanya.Subjek berhubungan dengan nasabah, dengan custumer service, dengan leader dan promotor. Alasan mengapa perusahaan tersebut memilih kokas adalah karena ramai dan target pasarnya terpenuhi.

Saya akan mengungkap eksistensi subjek secara individu. Eksistensi adalah pemberian makna, eksistensi ada dalam dunia. Dan manusia hidup dalam Mitwelt, Eighwelt, dan Umwelt.Subjek berinisial “A” berjenis kelamin perempuan dan berumur 18th, ia baru lulus dari SMK. Saya bertanya kepada subjek, di usianya yang masih sangat muda mengapa tidak melanjutkan kuliah? Subjek menjawab “orang tua saya tidak punya biaya untuk menguliahkan saya, jadi saya harus bekerja untuk membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga saya”. Dari hasil observasi subjek menjauh dan menundukan kepala dan nada suara subjek berubah menjadi pelan, sepertinya subjek sedih, dan ada kekecewaan dalam dirinya. Makna kokas bagi subjek adalah mencari uang untuk membantu keluarganya. Makna karyawan bagi subjek adalah sebagai batu loncatan dari keinginan dia yang belum tercapai (menjadi mahasiswa) dan memberikan pengalaman. Orang-orang yang memberikan makna bagi subjek adalah orang tuanya. Umwelt adalah dunia kebutuhan biologis yang harus dipenuhi subjek ( makan, minum, pakaian dll). Mitwelt adalah dunia perhubungan antar manusia, dalam mitwelt terdapat perasaan benci maupun cinta, Mitwelt subjek adalah keputusan untuk menjadi bekerja menjadi karyawan kokas demi membantu mencukupi kebutuhan keluarganya. Eigenwelt adalah “milik pribadi” pengalaman hidup subjek yang membuat dia sedih, kecewa, senang ataupun puas tidak bisa digantikan oleh orang lain. Eksistensi berkaitan dengan waktu yaitu pengalaman subjek. Ekstensi juga berkaitan dengan ruang yaitu subjek yang berusaha menaklukan ruang di kokas. Manusia tidak hanya memberi makna pada dunia, subjek juga memberi makna pada diri sendiri sebagai pribadi yang kuat dan optimistik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline