Lihat ke Halaman Asli

Di Ujung Harap dan Ragu

Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tiap detik yang berlalu, aku menunggu,
Dalam sunyi, dalam harap, kau datang padaku,
Kupikir, mungkin kali ini kau akan berubah,
Namun yang kutemui, hanya dingin yang menyapa.

Aku kecewa, dalam hati yang dalam,
Kau buatku merasa tak berarti, tak aman,
Padahal aku telah mencintaimu dengan utuh,
Menerima semua yang ada, tanpa ragu, tanpa keluh.

Jika kau merasa begitu beruntung bersamaku,
Mengapa langkahmu selalu penuh keragu?
Jika aku benar berharga di matamu,
Mengapa kau tak mempertahanku, tak memperjuangkanku?

Kau katakan aku berharga, tapi tingkahmu tak sejalan,
Membuatku semakin bertanya, apakah kau sungguh bertahan?
Di hati ini, masih ada harap yang tertinggal,
Tapi tak selamanya ku bisa menunggu tanpa alasan.

Di akhir kata ini, ku kirimkan doa untukmu,
Semoga semua berjalan sesuai yang kau mau,
Dan di masa depan, kau temukan sukses yang kau cari,
Meski mungkin, aku tak lagi di sisi.

IFT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline