Pandemi Covid-19 membuat seluruh orang sulit untuk beraktivitas, tidak terkecuali para atlet. Pada tahun 2019 hingga saat ini, banyak atlet yang tidak dapat berlatih dengan baik karena semua fasilitas olahraga ditutup untuk mencegah penyebaran virus. Para atlet mengalami masalah terkait latihan karena harus menghindari kontak fisik untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Segala aktivitas seperti berolahraga rutin yang biasa dilakukan para atlet kini dilakukan di dalam rumah. Banyak atlet yang berolahraga mandiri tanpa adanya bimbingan pelatih. Bahkan, terdapat pula atlet yang berhenti untuk berlatih selama beberapa bulan sampai lebih dari setahun.
Seorang atlet renang dari klub Tirta Kencana 78 Jakarta, Matthew Eliazer, merasa kendala yang dirasakan pada masa pandemi ini cukup berat. Banyak kendala dalam latihan mandiri yang harus dilalui oleh Matthew dan teman-temannya. Matthew mengatakan bahwa banyak atlet yang berhenti latihan selama satu tahun ataupun berhenti secara permanen akibat dari pandemi Covid-19.
Hal ini dikarenakan gelanggang olahraga maupun kolam renang umum harus ditutup sementara untuk mencegah penularan virus Covid-19. Sebagai atlet renang, Matthew merasa kesulitan karena hanya bisa latihan fisik di darat dan tidak bisa latihan di kolam renang.
"Saya satu bulan ini menghabiskan waktu untuk melatih fisik di darat seperti melakukan fitness, senam, dan lain-lain," jelas Matthew via whatsapp, Jumat (10/12).
Matthew menjelaskan cara untuk tetap berlatih secara efektif di masa pandemi ini yaitu dengan selalu berpikir secara positif selama latihan di rumah. Dia juga menegaskan bahwa jangan sampai sebuah penyakit membuat para atlet berhenti untuk mengejar prestasi.
"Jangan sampai pandemi Covid-19 membuatmu untuk berhenti mengejar prestasi, tetaplah efisien, disiplin, dan tegar terhadap tujuanmu," tambah Matthew, Jumat (10/12).
Judoka Tiara Shinta, seorang atlet nasional dari Tim DKI Jakarta, juga mengalami hal yang serupa. Pandemi Covid-19 membuat Tiara dan Tim Judo DKI Jakarta mengalami kesulitan untuk berlatih secara maksimal. Tiara serta Tim Judo DKI Jakarta melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing untuk tetap menjaga stamina. Dalam suatu waktu, Tiara dan Tim Judo DKI Jakarta terkadang melakukan latihan menggunakan zoom dengan pelatih mereka.
"Saat awal Covid-19, saya dan tim merasa sangat kesulitan dalam latihan. Selain itu, kita setim latihan kurang maksimal karena latihan di tempat yang kurang layak. Kita lebih maintenance diri sendiri, latihan pun individual atau terkadang kita latihan gabungan pakai zoom yang menurut saya pribadi tetap kurang untuk persiapan PON XX PAPUA kemarin," kata Tiara Shinta melalui pesan whatsapp, Selasa (7/12).
Meskipun latihan selama pandemi kurang maksimal tetapi semangat juang para atlet muda DKI Jakarta tidak pernah surut. Tim Judo DKI Jakarta, termasuk Tiara dapat memenangkan beberapa medali bahkan Tim DKI Jakarta dapat menjadi juara umum pada PON XX Papua 2021. Judoka Tiara Shinta berhasil mendapatkan medali perak dalam pertandingan judo beregu campuran dan medali perunggu dalam pertandingan perorangan putri. Tiara merasa bahwa meskipun hanya latihan mandiri dirumah tetapi dalam pertandingan dia harus tetap bertarung dengan maksimal. Pada awal pertandingan, Tiara tidak menargetkan untuk menjadi juara tetapi semangat bertanding nya muncul saat dia merasa bahwa telah banyak waktu yang terbuang serta orang tua yang rela datang dari Jakarta ke Papua.
Fitria Zahrah, mahasiswi semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.