Lihat ke Halaman Asli

dafit

manusia

Bukber: Sentuhan Cinta dalam Ramah Tamah di Bulan Ramadan

Diperbarui: 4 April 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Tradisi berbuka puasa bersama, atau yang sering disebut sebagai Bukber, bukan hanya sekadar momen untuk memenuhi kebutuhan fisik setelah seharian berpuasa, tetapi juga menjadi ajang untuk memperdalam ikatan sosial dan mempererat tali silaturahmi di antara sesama muslim. Di balik hidangan lezat yang tersaji, terdapat dinamika komunikasi yang memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer kebersamaan yang hangat dan meriah.Pertemuan di Bukber menjadi kesempatan bagi para peserta untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan kebahagiaan. Melalui percakapan yang hangat, kita dapat merasakan kebersamaan yang mendalam dan menguatkan ikatan emosional antara satu sama lain. Komunikasi yang terjalin di atas meja makan tidak hanya sekedar bertukar kata-kata, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kepercayaan, saling menguatkan, dan meningkatkan rasa memiliki di antara anggota kelompok.

Namun, di balik keramaian dan keceriaan, terdapat tantangan dalam menjaga dinamika komunikasi yang positif di Bukber. Misalnya, adanya perbedaan pendapat atau kebiasaan komunikasi yang berbeda-beda dapat menimbulkan gesekan atau ketegangan di antara peserta. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga sikap terbuka, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menghargai sudut pandang orang lain agar komunikasi tetap berjalan lancar dan penuh kehangatan.

Selain itu, peran tuan rumah atau penyelenggara Bukber juga sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkomunikasi. Sebuah suasana yang ramah, penuh kehangatan, dan inklusif akan membuat semua peserta merasa nyaman untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka, tanpa adanya rasa canggung atau tidak nyaman.

Dalam kesimpulannya, Bukber bukan hanya sekedar ajang makan bersama, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk memperdalam hubungan sosial dan mempererat tali silaturahmi di antara sesama muslim. Dengan menjaga dinamika komunikasi yang positif, kita dapat membuat Bukber menjadi momen yang berkesan dan bermakna bagi semua peserta, serta meningkatkan kebersamaan dan solidaritas di dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline