Lihat ke Halaman Asli

Fitri Aulia

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Materi Hidrolisis Garam Kelas XI

Diperbarui: 2 Juli 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kalian tahu? Bahwa air laut yang melimpah merupakan sumber garam dapur NaCI, anda tentu mengetahui bahwa senyawa NaCI yang terlarut dalam air akan memberikan rasa asin. Istilah garam sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari, garam terbentuk dari reaksi asam dengan basa. Contoh garam yang bis akita ambil adalah garam dapur, KCI. Sama seperti garam dapur, KCI ini memiliki pH netral. Namun perlu kalian ketahui tidak semua garam memiliki pH netral. Mengapa demikian? Garam merupakan elektrolit kuat yang terurai sempurna dalam air sehingga membentuk kation dan anion. Kation dan anion ini dapat bereaksi dengan air membentuk reaksi hidrolisis. Kata hidrolisis diturunkan dari kata Yunani (hidro) yang berarti air dan lisis yang berarti membelah sehingga reaksi hidrolisis akan mempengaruhi pH larutan.

 Hidrolisis garam memiliki arti "terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa." Hidrolisis ini merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu:

  • Apabila ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga akan menyebabkan [H+] dalam air bertambah dan berakibat pada [H+] > [OH-] dan larutan bersifat asam.
  • Berbanding terbalik Apabila ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH-], maka air akan tetap netral (pH = 7). Ion garam dianggap bereaksi dengan air, apabila ion tersebut pada saat reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah, Apabila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionnya.

Jika ditinjau dari asam dan basa pembentuknya ada empat jenis garam yang dikenal, yaitu;

1. Asam lemah dengan basa kuat

2. Asam kuat dengan basa lemah

3. Asam lemah dengan basa lemah

4. Asam kuat dengan basa kuat

Perlu kalian ingat bahwa hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah. Apbila komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan terhidrolisis. Dari pembahasan atau penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah. Sedangkan berbanding terbalik Apabila kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.

Terdapat 2 jenis hidrolisis dalam hidrolisis garam yaitu hidrolisis Parsial dan hidrolisis Total. Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis. Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 yaitu hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah) dan hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah) Contoh yang bis akita ambil ialah  NH4Cl, AgNO3, CH3COOK Sedangkan Hidrolisis total (sempurna) merupakan garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis. Contohnya ialah CH3COONH4, Al2S3. Garam yang dihasilkan dari suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau pun netral. Sifat tersebut ditentukan dengan bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline