Kebun Raya Bogor (KRB) tidak hanya sekedar destinasi wisata Kota Bogor. KRB memiliki andil besar dalam perkembangan dan penelitian tanaman di Indonesia. Diresmikan pada 1817 membuatnya syarat dengan nilai sejarah. Salah satu buktinya adalah adanya pemakaman Belanda yang ada didalamnya.
Pemakaman Belanda ini merupakan makam tokoh yang berjasa bagi KRB dan tokoh penting bagi Hindia Belanda. Di area ini, terdapat 42 nisan, 38 nisan teridentifikasi sedangkan 4 nisan tidak memiliki identitas. Bentuk nisannya bermacam-macam dan unik. Ada yang berbentuk tugu, rumah, balok vertikal dan balok horizontal. Ukuran nisan juga beragam.
Makam tertua adalah makam Cornelis Potmans. Beliau adalah administrator toko obat yang wafat pada 1784. Hal ini membuktikan bahwa pemakaman ini lebih tua dari Kebun Raya Bogor. Tokoh terakhir yang dimakamkan disini adalah Prof. Dr. Andre Joseph Guillaume Henri Kostermans atau Achmad Jahja Goh Hartono Kostermans yang wafat pada 1994. Beliau adalah seorang ahli botani dan dermawan Belanda yang memutuskan menjadi Warga Negara Indonesia. Nisan beliau sangat berbeda degan nisan yang lain karena diberi keramik berwarna merah, putih, dan biru. Terdapat juga nisan dengan dua nama yaitu Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt. Mereka adalah peneliti yang ditugaskan untuk mempelajari flora dan fauna. Mereka wafat di usia yang masih muda karena sakit dan kelelahan. Selain itu, juga ada makam D.J. de Eerens. Beliau adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menjabat pada 1836-1840. Terdapat juga nisan dengan ukiran nama Mr. A. Prins, Jeannette Antoinette Pietermaat, J. Drury R. N., Margaretha Catharina Elizabeth Pahud, E. B. van den Bosch, Cornelia Dorothea Adelheid dan masih banyak lagi.
Pemakaman Belanda atau Dutch Cemetery terletak tidak jauh dari Pintu 2. Tepatnya, berada didekat Taman Bambu. Pemakaman ini mudah ditemukan karena jejeran nisannya berwarna putih. Ada yang kurang rasanya jika tidak menyempatkan berkunjung ke pemakaman ini. Jauhkan pikiran dari hal mistis dan misteri tentang makam ini karena merupakan jejak sejarah bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H