Lihat ke Halaman Asli

Fitria Qutrul Nada

Mahasiswa Universitas Jambi

Menjelang Pemilu 2024 Partai Politik Mulai Bersiap Rangkul Pemilih Muda

Diperbarui: 8 Juni 2023   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

emilu 2024 di Indonesia semakin mendekat, dan partai politik mulai mempersiapkan strategi mereka untuk memenangkan suara pemilih. Salah satu kelompok pemilih yang menjadi fokus perhatian adalah pemilih muda. Dengan jumlah pemilih muda yang semakin besar, partai politik menyadari pentingnya merangkul dan mengakomodasi aspirasi generasi muda. Artikel ini akan membahas bagaimana partai politik di Indonesia bersiap untuk menarik pemilih muda menjelang Pemilu 2024.

Mengenal Peran Pemilih Muda:
Pemilih muda merupakan kelompok pemilih yang berusia antara 17 hingga 35 tahun. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang memiliki kepentingan, aspirasi, dan pandangan unik terhadap isu-isu politik dan sosial. Pemilih muda juga cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan berani berpartisipasi dalam proses politik.

Strategi Partai Politik:

    Membangun Koneksi melalui Media Sosial: Partai politik menyadari keberadaan dan pengaruh media sosial dalam kehidupan pemilih muda. Mereka menggunakan platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih muda, membagikan informasi, dan menggugah keterlibatan politik mereka.

    Mendorong Partisipasi Politik: Partai politik berusaha untuk mendorong pemilih muda agar terlibat secara aktif dalam proses politik. Mereka mengadakan diskusi publik, seminar, dan lokakarya yang melibatkan pemuda, serta mengedukasi mereka tentang pentingnya hak suara dan kontribusi mereka dalam membentuk masa depan negara.

    Mengakomodasi Isu Pemuda: Partai politik menyadari bahwa pemilih muda memiliki isu-isu yang khas dan berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka berusaha untuk mengakomodasi isu-isu seperti pendidikan, lapangan kerja, kewirausahaan, lingkungan hidup, dan kesehatan mental dalam program dan manifesto partai mereka.

    Melibatkan Pemuda dalam Struktur Partai: Beberapa partai politik membuka pintu bagi pemuda untuk berperan aktif dalam struktur partai. Mereka memberikan kesempatan kepada pemuda untuk menduduki posisi strategis dalam partai, sehingga pemuda merasa dihargai dan memiliki peran dalam pengambilan keputusan politik.

    Menjalin Kolaborasi dengan Tokoh dan Influencer Pemuda: Partai politik juga berusaha menjalin kolaborasi dengan tokoh dan influencer pemuda yang populer di media sosial. Mereka memanfaatkan kekuatan influencer pemuda untuk menyampaikan pesan politik dan menjangkau khalayak yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline