Lihat ke Halaman Asli

fitriapriyani

Pekerja harian lepas / phl

Teror di Malam Hari

Diperbarui: 1 Desember 2024   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rita adalah seorang mahasiswa kampus petir. Rita tinggal di sebuah kos-kosan tua di pinggiran kota. Setelah kuliah Rita bekerja paruh waktu di sebuah konter pulsa di dekat kampusnya. Pulang larut malam sudah biasa baginya. Kemampuan beladiri pun sudah di kuasainya sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. 

Rita tinggal di kos-kosan sendiri. Penghasilan Rita cukup untuk menghidupi dirinya termasuk keperluan kampus. Orang tua Rita selalu mengirimkan uang namun Rita selalu menolaknya. 

Rita sudah terbiasa mandiri sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Pekerjaan paruh waktu dilakukan ketika pulang sekolah. Rita enggan untuk meminta uang kepada orang tuanya. Rita tidak ingin menjadi beban bagi orang tuanya. 

Rita mengalami gangguan demi gangguan pada saat malam tiba. Rita yang enggan menanggapi karena lelah melakukan segala aktivitas dari pagi hingga malam membuatnya tak acuh dengan keadaaan. 

Rita yang tidak kerasan akan hal yersebut tidak bisa berbuat apa-apa lantaran hanya kosan tersebut yang harganya cukup murah. Rita mengamati satu demi satu penghuni kosan tersebut. Tak jarang Rita pun menanyakan kejadian janggal yang telah di alaminya. 

Rina adalah mahasiswa satu kampus dengan Rita. Rita mengenal Rina pada saat mereka tak sengaja berpapasan pada saat perjalanan pulang. Mereka mengobrol dan seketika menjadi teman dekat. 

Suatu ketika pada pukul dua dini hari di hari Jumat, Rita mendengar suara gemuruh orang bak seperti kerumunan pasar. Sayup-sayup mata Rita terbuka. Ia membuka matanya dan duduk di tepi ranjangnya. Sejenak ia berfikir itu hanyalah sebuah ilusi bagi pendengarannya. 

Rita mencoba memberanikan diri untuk membuka tirai yang menutupi jendela tersebut, namun Rita tak punya keberanian yang kuat untuk membukanya. Kembali Rita mengurungkan niatnya dan beranjak tidur. 

Keesokan harinya, ia menceritakan kejadian tersebut kepada Rina. Berharap menemukan jawaban serupa namun sayangnya Rina justru tak mendengarnya padahal kosan Rina dan Rita berdekatan. Rita yang keheranan akan hal itu menganggapnya hanya masalah sepele. 

Pada hari minggu tanggal sebelas oktober dua ribu dua puluh tiga, kejadian hal aneh lainnya terjadi di kosan Rita. 

Kala itu lampu sedang padam. Suara adzan berkumandang meski terdengar jauh menandakan waktu solat telah tiba. Ratih bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat. Awalnya semua berjalan dengan baik sampai pada saat Ratih melakukan sholat pada rakaat yang kedua melintas sebuah bayangan bertubuh tinggi besar mengitari kosan Rita. Rita terus fokus melakukan ibadah tersebut, karena ia berfikir itu pasti Pak Soleh pemilik kosan tersebut. Setelah ibadah terselesaikan, ia bergegas menuju kosan Rina. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline