Lihat ke Halaman Asli

Review Buku Korupsi "Melacak Arti, Menyimak Implikasi"

Diperbarui: 1 Juli 2024   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul : KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi

Penulis : B HERRY PRIYONO

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : November 2018

Jumlah Halaman : 664

Buku "Korupsi: Melacak Arti, Menyimak Implikasi" karya B. Herry Priyono merupakan kajian mendalam mengenai korupsi, dimulai dari definisi, sejarah, hingga perkembangan dan implikasinya di masa kini. Buku ini terdiri dari delapan bab yang mencakup berbagai aspek korupsi, termasuk pandangan historis, pendekatan studi, serta korupsi sebagai persoalan moral

Buku ini berhasil dengan fasih menjelaskan korupsi yang menghimpit peradaban dengan mendekatan multi-disiplin yang sempurna. Saya belajar banyak dari setiap alineanya, sehingga wajib dibaca oleh anak bangsa yang peduli akan masa depan negeri tercinta. (Laode M. Syarif, Ph.D.)

Pada buku ini saya akan membahas pada bab 4 Zaman modern: nostalgia dan munculnya paham baru serta akan membahas subbab subbab dari bab 4 yaitu Rivalitas Standar Moral Dan Abad Reformasi ( halaman 195-208) dan Jeremy Bentham: Reformasi dan paham baru korupsi (halaman 208-223).

Bab 4 Zaman Modern: Nostalgia dan Munculnya Paham Baru, penulis menunjukkan langkah pelacakan skematis pengertian korupsi sejak abad ke-17 hingga akhir abad ke-19, dengan menimbang gagasan sejumlah filsuf politik-moral, seperti Thomas Hobbes, Montesquieu, Adam Ferguson, Adam Smith, dan Jeremy Bentham.

RIVALITAS STANDAR MORAL DAN ABAD REFORMASI

Pada rivalitas standar moral dan abad reformasi menyajikan pengertian korupsi terkait erat dengan pergolakan zaman serta memberikan gambaran mengenai rivalitas politik "memicu pergeseran arti korupsi dari keragaman kriteria moral yang saling bersaing pada era modern awal ke arah kemunculan satu kriteria moral baru yang dominan pada era modern akhir. pada era ini juga dihidupi para pemikir besar yang lalu membentuk gagasan dunia modern. Berbagai persoalan yang muncul (seperti konflik kelas sosial, instabilitas tatanan, mekanisme, urbanisasi, dan buruh anak) ditanggapi para pemikir filsafat moral.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline