Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Pengalaman Keagamaan dan Sains Modern

Diperbarui: 7 Juli 2023   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

  • Definisi

Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya.

 

Sedang sains dalam KBBI memiliki tiga arti yaitu, pertama ilmu pengetahuan pada umumnya, kedua pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam, dan yang ketiga pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya.

 

Kata sains berasal dari kata science, scienta, scine yang artinya mengetahui. Dalam kata lain, sains adalah logos, sendi, atau ilmu. Sains dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebanaran berdasarkan fakta atau fenomena alam.

 

 

  • Sejarah Pengalaman Keagamaan dan Sains Modern

 

Menurut Ian G. Barbour, agama dan sains modern bertemu pada abad ke-17 dan keduanya menikmati pertemuan tersebut sehingga meiliki hubungan yang harmonis. Ketika itu, orang-orang Kristen sebagai penggagas revolusi memiliki keyakinan bahwa tujuan kerja ilmiah adalah mempelajari ciptaan Tuhan. Pada abad 18, muncul beberapa ilmuan yang meyakini bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta bukan lagi Tuhan yang terlibat dalam kehidupan dan alam semesta. Dan pada abad 19 mulai muncul ilmuan yang mengabaikan pentingnya agama sehingga pada abad 20 hubungan agama dan sains mmengalami keragaman bentuk yang dinamis. Ketika para saintis menemukan penemuan-penemuan baru, agama meresponnya dengan berbagai macam respon. Sebagai bentuk responnya, ada yang tetap memegang doktrin tradisi lama, ada pula yang mulai sedikit demi sedikit meninggalkan  tradisi lama, dan ada pula yang mulai merumuskan kembali konsep keagamaan secara ilmiah.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline