Lihat ke Halaman Asli

Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Penderita Tuberkulosis TBC di Kelurahan Bangetayu Wetan Kota Semarang

Diperbarui: 22 Mei 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Registrasi Peserta (Dokpri)

Tuberkulosis Paru (TBC Paru) menurut World Health Organitation (WHO) merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2017, diketahui 10 juta orang jatuh sakit dengan TBC Paru dan 1,6 juta meninggal akibat TBC Paru. Indonesia merupakan salah satu negara yang menempati peringkat ketiga setelah China dan India sebagai negara kasus infeksi TBC terbesar. Departemen Kesehatan RI memperkirakan sebanyak 528.000 kasus baru penyakit TBC menginfeksi penduduk setiap tahunnya.

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang kini semakin banyak terjadi dan telah menjadi masalah global yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. PTM adalah kelompok penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi atau agen biologis, tetapi timbul akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik, merokok, penggunaan alkohol yang berlebih, dan asupan gizi yang buruk. Beberapa jenis PTM meliputi penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, hipertensi, obesitas, dan kanker.

Sejumlah kasus juga ditemukan di Kota Semarang khususnya kelurahan Banget Ayu sebagai area kajian penelitian ini. Meskipun kasus TBC terlihat menurun dari tahun ke tahun, namun angka kesembuhan yang dicapai belum maksimal sehingga masih ada kemungkinan untuk bertumbuhnya bakteri ataupun bersamaan berjangkitnya dengan penyakit PTM. Skrining penyakit tidak menular (PTM) pada pasien TBC di Kelurahan Banget Ayu ditujukan untuk memperbaiki persoalan tersebut dalam rangka program skrining secara nasional dan berguna untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang profil kesehatan penduduk setempat.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi jumlah kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu penyakit diabetes melitus dan hipetensi  pada pasien TBC di Kelurahan Banget Ayu serta mengevaluasi dampak keduanya penyakit tersebut terhadap kesehatan masyarakat setempat. Kegiatan pengabdian ini juga memberi manfaat dalam hal pengambilan kebijakan lebih lanjut tentang program skrining dan upaya penanggulangan terhadap PTM dan TBC di wilayah tersebut. 

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan untuk dua kategori yaitu tensi darah maupaun pemeriksaan glukosa darah maka didapatkan hasil yaitu pada kategori penyakit DM maka dari total 50 mayarakat yang diperiksa maka terdapat 37 orang (77%) dengan kategori normal, 8 orang (16,67%) dengan kategori belum pasti DM/pradiabetes, dan  3 orang (6%) dengan kategori DM, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat termasuk kategori normal DM. Untuk pemeriksaan hipertensi maka didapatkan hasil yaitu pada kategori penyakit hipertensi maka dari total 50 masyarakat yang diperiksa maka terdapat 1 orang (2%) dengan kategori normal, 18 orang (35,29%) dengan kategori pra hipertensi, 32 orang (63%) dengan kategori hipertensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas mayarakat beresiko memiliki penyakit hipertensi karena mayoritas kondisi masyarakat berada pada kategori hipertensi.

Pengisian formulir peserta (Dokpri)

Proses Pemeriksaan Tensi Darah Peserta (Dokpri)

Pemeriksaan Glukosa Darah Peserta (Dokpri)

Foto Bersama Tim Pengabdi  (Dokpri)

                                                                                        Video Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline