Lihat ke Halaman Asli

Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

Diperbarui: 15 Januari 2024   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fitriani Anis Fuadah (2301680585)

PPG Pra-Jabatan PGSD A

Tugas Koneksi Antar Materi Filosofi Pendidikan Topik 1

Menjadi guru tidak sebatas mewariskan ilmu kepada anak didiknya atau menularkan ilmunya saja, namun yang lebih penting lagi adalah mampu mencerdaskan generasi bangsa. Meskipun teknologi terus berkembang khususnya dalam bidang pendidikan, namun pendidik tidak dapat tergantikan oleh teknologi karena pendidik adalah manusia yang menjalankan tugas guru dengan memberikan arahan, menguatkan fakta, dan memberikan evaluasi kepada peserta didik.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan adalah upaya untuk memajukan pendidikan moral (kekuatan batin dan budi pekerti), pertumbuhan mental dan jasmani anak. Pendidikan juga diartikan sebagai tempat disemainya segala benih kebudayaan dalam masyarakat suatu negara, agar seluruh unsur peradaban dan kebudayaan dapat tumbuh sebesar-besarnya. Ki Hajar Dewantara menekankan perlunya mendidik anak-anak kita sesuai dengan tuntutan alam dan zaman, sehingga memberikan pendidikan budaya dan nasional. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi anak ketika mereka tumbuh dewasa. Oleh karena itu, berarti tumbuh kembang anak tidak bergantung pada keterampilan dan kemauan pendidik.

Ki Hajar Dewantara memperkenalkan sistem sekolah berdasarkan 3 konsep utama yaitu Taman Siswa, Pamong dan Among. Taman Siswa merupakan sistem sekolah yang berfungsi sebagai tempat bermain bagi siswa. Siswa diberikan kebebasan untuk tumbuh dan berkembang serta belajar sesuai keinginan dan kemampuannya, dengan guru mendukung setiap siswa dalam perjalanan belajarnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Ditegaskan bahwa siswa merupakan sasaran pelayanan utama dan sasaran pelayanan utama, dan guru sebagai fasilitator memberikan bimbingan, perhatian dan kasih sayang. Di luar itu, prinsip tersebut didasarkan pada dua hal, yaitu pertama, kebebasan siswa untuk belajar. Kedua, belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan alamiah siswa. Anak juga mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas sesuai dengan kemampuannya.

Pamong diartikan sebagai guru. Seperti halnya petani yang menanam padi, petani juga tidak bisa memastikan ke arah mana padinya akan tumbuh. Hal ini juga berlaku bagi anak yang sudah mempunyai minat dan bakatnya masing-masing dan tidak bisa dipaksa untuk menjadi seperti yang diinginkan oleh guru atau orang tuanya. Guru berperan sebagai mentor untuk mendukung pembelajaran siswa. Dukungan dapat bersifat psikologis, antara lain memberikan motivasi, inspirasi, dan memberikan kondisi yang diperlukan siswa untuk mampu berpikir kritis.

Refleksi

Setelah saya mempelajari topik 1 pada mata kuliah Filosofi Pendidikan, saya memperoleh banyak pengetahuan baru. Saya bisa memahami sejarah sistem pendidikan nasional dari pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan bahkan pendidikan saat ini. Saya dapat menemukan beberapa gagasan terkait dengan filsafat pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yang kemudian diadaptasi dan digunakan dalam dunia pendidikan saat ini. Sebagaimana disebutkan dalam Ki Hajar Dewantara yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Saya jadi sadar bahwa guru sejati tidak hanya mengajar, tetapi juga harus menjadi teladan, memberi cita-cita, dan memberikan dukungan kepada siswa. Ketika saya menjadi seorang guru, saya akan menerapkan prinsip belajar bebas atau free learning yang memberikan kebebasan kepada setiap siswa untuk mengembangkan minat dan potensi yang melekat pada dirinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline