Lihat ke Halaman Asli

PSSI Beku, Persipurapun Patah Arang

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa tak kenal Persipura ? Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura ini adalah klub sepakbola Indonesia yang bermarkas di Jayapura Papua. Prestasi klub ini tidak bisa dianggap remeh. Empat kali juara Liga Indonesia sejak tahun 2005 – 2013. Sebelumnya, Persipura pernah menjadi runner up Divisi Utama pada tahun 1980 dan dua kali juara Divisi I pada tahun 1979 dan 1993.

Persipura juga dikenal sebagai klub yang punya pemain lokal berstandar internasional. Kita bisa sebut Boaz Sollossa, Ardiles Rumbiak, Chris Yarangga, Christian Warobay , Titus Bonai, Jendri Pitoy, Patrick Wanggai dan beberapa lainnya.

Kesebelasan ini juga bisa menggaet beberapa sponsor seperti PT Freeport Indonesia (TPFI) ,  Bank Papua, PT Bosowa, PT Telkomsel dan Specs sebagai supplyer jersey. Pada tahun 2013, setidaknya ada tiga pemain Persipura masuk dalam 5 pemain dengan gaji terbesar pertahun yaitu Paulin Bio dengan 1,315 miliar, Boaz Solossa dengan 1,265 miliar dan Jaehoon Yoo dengan 1,265 miliar. Dua pemain di luar Persipura adalah Serginho Van Dijk dari Persib dengan 1,5 miliar / tahun dan C. Gonzales dari Arema dengan 1,3 miliar pertahun. Kesimpulannya, Persipura adalah kesebelasan mahal dengan segudang prestasi.

Pada Jumat  (5/6/2015) Persipura yang kerap dijuluki Mutiara Hitam memutuskan bubar terkait dengan pembekuan PSSI yang berakibat tidak adanya kompetisi. Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano, yang didampingi sekretaris klub, Rocky Bebena, mengumumkan pembubaran skuat mereka musim ini. Pembekuan PSSI oleh Menpora, gagalnya Persipura bertanding di babak 16 besar Piala AFC, plus sanksi dari FIFA, adalah alasan-alasan mereka membuat keputusan tersebut. Sedianya, Persipura bertanding melawan Pahang FA pada 24 Mei lalu.

Bagi klub-klub pembekuan ini berpengaruh besar karena tanpa kompetisi mereka tidak mendapatkan pemasukan dari berbagai sponsor.  

Salah satu pemain Persipura, Ronny Beroperay pun terpaksa membongkar kembali berkas ijazah sekolah untuk membuat lamaran kerja. Juga pemain Ruben Sanadi bermaksud melamar pekerjaan setelah Persipura membubarkan diri karena anaknya masih kecil dan istrinya masih pegawai honorer.

"Menpora dan BOPI harus bertanggung jawab tentang masalah ini. Bertanggung jawab atas gagalnya Persipura ke AFC Cup 2015. Kuncinya, mereka harus mencabut sanksi kepada PSSI,” kata Tommy Mano. Tommy juga menolak tim Transisi bentukan Menpora. Bahkan dia tidak takut jika nanti mereka dijatuhi sanksi oleh Menpora terkait tidak ikutnya mereka di kompetisi Tim Transisi.

Jika kesebelasan sekelas Persipura patah arang atas kondisi persepakbolaan Indonesia, apakah Menpora tidak menyesal ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline