Oleh: Nurul Fitriana Rahmawati, Adhita Sri Hanggraeni, Fadhila, Kiki Puspita, Nailul Inayah, Rahmania, Yuli Astuti Wahyuningtyas, Dr. Nita Priyanti., M.Pd.
Islam dan Cara Interaksi Sosial Berlangsung dalam Kehidupan Masyarakat
Semua aspek kehidupan manusia, baik pribadi maupun sosial, diatur oleh agama Islam. Ajaran Islam tidak hanya memberi petunjuk tentang cara umat Islam beribadah kepada Allah (Hablum Minallah), tetapi juga memberi petunjuk tentang cara mereka berinteraksi satu sama lain (Hablum Minannas). Islam menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan masyarakat melalui prinsip-prinsip dasar yang ditemukan dalam Al-Qur'an dan Hadist.
Keberagaman sebagai Rahmat dalam Islam mengajarkan bahwa Allah telah menciptakan setiap orang dan kelompok masyarakat dengan berbagai suku, bangsa, dan latar belakang. Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengatakan:
Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Menurut ayat 13 Al-Hujurat, "Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
Ini menunjukkan bahwa keberagaman umat manusia adalah rahmat dari Allah yang membuat mereka mengenal, memahami, dan bekerja sama satu sama lain. Keberagaman bukanlah alasan untuk saling memandang rendah atau bermusuhan; sebaliknya, itu adalah cara untuk memperkuat hubungan antar individu dengan saling menghargai dan toleransi.
Prinsip-prinsip Interaksi Sosial Islam: Ajaran Islam mengatur interaksi sosial dengan mempertimbangkan aspek spiritual, seperti hubungan antara manusia dan Tuhan, serta hubungan fisik. Beberapa prinsip dasar yang mengatur interaksi sosial adalah sebagai berikut:
1. Keadilan dan Kesetaraan Islam menekankan bahwa keadilan penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial. "Tidaklah seorang Muslim itu sempurna imannya hingga ia mencintai saudaranya seperti yang ia cintai untuk dirinya sendiri", kata Rasulullah SAW dalam hadist Bukhari dan Muslim.
Hadist ini menunjukkan bahwa keadilan Islam mencakup saling mencintai dan memperlakukan sesama dengan kasih sayang seperti yang kita inginkan. Konsep ini mendorong umat Islam untuk menghindari diskriminasi, terlepas dari ras atau agama mereka.
2. Kasih Sayang dan Empati Islam juga mengajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain, bahkan mereka yang mungkin bertindak buruk. Hubungan sosial yang sehat didasarkan pada prinsip ihsan. Umatnya dianjurkan untuk berbuat baik kepada semua orang, termasuk teman, tetangga, dan orang asing. Dalam sebuah hadist, Nabi SAW berkata:
“Orang yang tidak menyayangi tidak akan disayangi” (HR. Bukhari).
Menurut ajaran ini, kasih sayang adalah dasar utama untuk membangun kehidupan sosial yang harmonis dan damai.
3. Tanggung Jawab Sosial dan Solidaritas Islam mendorong umatnya untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung. Zakat, infaq, dan sedekah adalah sarana Islam untuk memperkuat hubungan sosial. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengatakan: