Lihat ke Halaman Asli

Fitri Ana

Mahasiswa

Sejarah Terjadinya Perang Salib dan Akibat yang Ditimbulkannya

Diperbarui: 29 Mei 2024   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang salib adalah salah satu perang terbesar dalam sejarah, yang berlangsung hampir dua abad dari tahun 1099 hingga 1291. Perang ini terjadi antara umat kristen dan muslim dengan tujuan utamanya adalah merebut Yarusalem dari tanah suci Islam (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon, dan Yordania).

alasan utama terjadinya Perang Salib adalah konflik agama. Lebih jauh lagi, Perang salib dimulai dengan penghianatan terhadap akidah. Iri hati dan kecemburuan terhadap umat Islam telah mengkristal di hati orang-orang yang iri, khususnya tentara perang Salib yang dikenal sebagai Paus Erian II. Pada tahun 1095 M, ia mengadakan konvensi umat Kristen di kota Clairmount, Prancis. Masyarakat Kristen Eropa yang merasa kehilangan kebebasan dan keamanan beribadah di kota suci Yerusalem, dan ikut sertadalam Perang Salib yang bertujuan untuk menaklukkan kota Suci Baitul Maqdis (Yerusalem).

Perlu kita ketahui, bahwa ada beberapa poros kekuatan utama yang memicu berlangsungnya perang salib ini, yakni Kekaisaran Byzantium (Romawi), Kerajaan Spanyol, Gerakan Salibiyah, Blokade Negara-Negara Salibis, dan Penjajahan (Kolonialisme). Dimana, dari kelima poros inilah yang nantinya akan memunculkan beragam faktor penyebab terjadinya perang salib.

1) Kekaisaran Byzantium (Romawi)

Sejak Masa Nabi, yaitu sekitar tahun 5 M, dimulailah gerakan politik di Kekaisaran Byzantium yang menentang dakwah Islam, sehingga mengakibatkan banyak peperangan seperti Perang Tabuk dan Perang Mu'tah. Karena masyarakat merasa negara ini, khususnya pihak Islam yang berasal dari selatan.

Ketika Islam semakin kuat, hal ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai tingkat perlawanan yang akan dihadapi oleh kekaisaran Bizantium dan Islam. Oleh karena itu tentara Byzantium menyadari bahwa penting untuk segera mempersiapkan segala perlawanan tersebut.

2) Kerajaan Spanyol

Andalusia (Spanyol) menyaksikan berbagai serangan terus-menerus dari arah utara, yang merupakan akibat dari  permusuhan yang intens dan menguji kepemimpinan Daura Bani Umayyah. Dua serangan terjadi untuk membela Islam, yang pertama adalah tentara  Maroko al-Murabitun, yang kemenangannya dalam Perang Az-Zaraqa melawan Kristen Spanyol  pada tahun 479 M meninggalkan banyak catatan gemilang dan yang kedua, kedatangan pasukan al-Muwahidun memungkinkan mereka meraih kemenangan telak atas kaum Nasrani dalam Perang Al-Arak tahun /591 M.

Namun pada akhirnya, kekuatan umat Islam di Andalusia mulai melemah dan perpecahan pun muncul di kalangan umat Islam. Puncaknya adalah keb erhasilan berdirinya Kerajaan Granada pada tahun  di bawah kepemimpinan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada tahun 897 H, yang berujung pada kehancuran total seluruh aset dan penghidupan umat Islam di Andalusia.Umat Muslim yang ada dipaksa untuk masuk agama Kristen, dan jika mereka menolak, mereka akan diusir atau pilihan  kedua akan dibunuh secara kejam dan sadis.

3) Gerakan Salibiyah

Gerakan ini juga disebut juga gerakan Kristenisasi. Gerakan ini merupakan wujud nyata penolakan dan perlawanan umat Kristen terhadap Islam. Gerakan ini telah aktif berkembang selama berabad-abad, dan bentuknya terus-menerus disesuaikan dengan zamannya. Mengenai Perang Salib, banyak penulis sejarah yang menyatakan bahwa gerakan ini merupakan model gerakan imperialis baru yang muncul di Eropa Barat dan diwujudkan dalam bentuk serangan militer terhadap wilayah Islam, seperti Suriah, Irak, Mesir, Tunisi, dan lainnya, dengan tujuan utamanya adalah menghancurkan Islam dan kaum Muslimin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline