Lihat ke Halaman Asli

Fitria Maisir

Menyuarakan melalui sebuah tulisan

Kisah Kancil Menipu Gajah

Diperbarui: 22 November 2023   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gajan dan Kancil

Pada suatu hari, ada seekor sikancil yang sedang berjalan-jalan di hutan. Ia sangat lapar dan mencari makanan. Ia melihat banyak buah-buahan yang lezat di pohon-pohon, tetapi ia tidak bisa memetiknya karena ia terlalu pendek. Ia juga melihat banyak sayuran yang segar di kebun-kebun, tetapi ia tidak bisa mengambilnya karena ada pagar yang tinggi.

Sikancil merasa putus asa. Ia berpikir, "Bagaimana aku bisa mendapatkan makanan? Aku tidak bisa memanjat pohon, dan aku tidak bisa melompati pagar. Aku pasti akan kelaparan."

Tiba-tiba, ia melihat seekor gajah yang sedang berjalan di dekatnya. Gajah itu memiliki belalai yang panjang dan kuat. Ia bisa memetik buah-buahan dari pohon-pohon dengan mudah. Ia juga bisa menghancurkan pagar dengan kepalanya dan memakan sayuran dari kebun-kebun.

Sikancil pun mendapat ide. Ia berpikir, "Aku akan meminta bantuan gajah. Mungkin ia mau berbagi makanan denganku. Aku akan mengelabui gajah dengan tipu muslihatku."

Sikancil pun mendekati gajah dengan sopan. Ia berkata, "Halo, gajah. Apa kabar? Kamu tampak sehat dan kuat. Aku kagum denganmu."

Gajah merasa senang mendengar pujian sikancil. Ia berkata, "Terima kasih, sikancil. Aku memang sehat dan kuat. Aku bisa memetik buah-buahan dari pohon-pohon dan memakan sayuran dari kebun-kebun. Aku tidak pernah kekurangan makanan."

Sikancil pura-pura kagum. Ia berkata, "Wow, kamu hebat sekali. Aku tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu. Aku terlalu pendek dan lemah. Aku selalu kelaparan. Aku iri padamu."

Gajah merasa kasihan mendengar keluhan sikancil. Ia berkata, "Jangan bersedih, sikancil. Aku mau membantumu. Aku akan memberimu sebagian makananku. Aku akan memetik buah-buahan untukmu dan mengambil sayuran untukmu. Aku akan membuatmu kenyang dan bahagia."

Sikancil berpura-pura senang. Ia berkata, "Terima kasih, gajah. Kamu sangat baik hati. Aku sangat berterima kasih padamu. Aku akan mengikuti kemana pun kamu pergi. Aku akan menjadi teman baikmu."

Gajah pun percaya dengan kata-kata sikancil. Ia menganggap sikancil sebagai temannya. Ia pun membawa sikancil ke pohon-pohon dan kebun-kebun. Ia memetik buah-buahan untuk sikancil dan mengambil sayuran untuk sikancil. Ia memberi makan sikancil dengan belalainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline