Lihat ke Halaman Asli

Fitri Alfia Ardi

Mahasiswi Pascasarjana

Belajar dari Skandal Lucas WayV

Diperbarui: 17 September 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram Lucas WayV

Namanya Lucas, dia adalah idola muda berasal dari Hongkong yang tengah naik daun bersama grupnya, WayV. Dia membangun karir di bawah naungan SM Entertainment, salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan. Selain talenta yang dimiliki Lucas, kepribadiannya yang periang membuat banyak orang mengaguminya.

Nama Lucas juga mulai dikenal di tanah air lantaran ia sempat menjadi bintang iklan salah satu merk kopi instan di televisi.

kpopchart.net

Di tengah namanya yang sedang naik di situ pula terpaan skandal mulai bermunculan. Total ada 4 orang pengguna internet mengaku menjadi "korban" gaslighting, diselingkuhi, hingga diminta membelikan barang mewah dan membayar biaya sewa hotel.

Keempat orang yang mengaku korban tersebut diantaranya satu orang Korea (ia menulis untaian pengakuan di twitter dengan bahasa Korea) dan tiga lainnya mengaku sebagai orang Tiongkok.

Kekecewaan demi kekecewaan dirasakan oleh sebagian besar penggemar Lucas. Namun sebagian lainnya masih tetap percaya bahwa Lucas tidak bersalah. Namun sangat disayangkan, kabar yang terlanjur menggoyahkan namanya membuat beberapa fans loyal meragukannya, bahkan mulai membencinya. Tak ayal mereka sampai merusak barang official seperti photocard yangmana pada umumnya harga photocard resmi berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah 

Kecurigaan semakin besar ketika "korban" mengaku memiliki bukti, seperti bukti screenshot chat, foto bersama Lucas, hingga rekaman suara. Kemudian pihak SM Ent dan Lucas memberikan pernyataan permintaan maaf yang malah membuat sebagian netizen yakin akan kebenaran pengakuan para "korban".

Meski hampir kehilangan keyakinan, penggemar setia Lucas yang masih bertahan (Lumis Internasional) berinisiatif menyewa investigator cyber guna mencari kebenaran atas tuduhan para korban terhadap Lucas.

Setelah melakukan investigasi selama 5 hari, Lumis sepakat membeberkan hasil investigasi yang sangat mengejutkan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa salah satu orang yang mengaku korban dari Korea Selatan ternyata menggunakan email dengan domain gmail (yang mana itu jarang digunakan oleh orang Korea, karena orang Korea biasa menggunakan Naver) dan nomor telepon dengan kode +62 untuk mendaftar akun twitter. 

Hasil investigasi juga membuktikan bahwa pendaftaran akun twitter tersebut menggunakan identitas laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline