Lihat ke Halaman Asli

Lihat Yuk, Bagaimana Pandangan Caci-maki lewat Media Sosial

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caci maki, Caci dan Maki, Caci atau memaki ? Ini 2 kata, yang sangat sering disebut dengan 1 kata saja. Caci-memaki orang, setingkat lebih atas, dari memarahi orang. Kasar! Jelas. Menyakiti orang lain. Juga jelas. Tapi pasti tak ada asap kalau tak ada api. Apa yang membuat orang memaki orang lain? Hati-hati berkata kepada seseorang, dan mengumpat karena kamu bisa dipenjara karena mulut mu sendiri. Selalu diingat. Mulutmu harimau mu. Bisa menjadi malapetaka buatmu sendiri.
Tapi, terkadang, saat sering kita memaki orang lain sebagai luapan rasa marah tidak pada tempatnya. FB, Twitter, Path, Status di Yahoo Messager. Rasanya tidak pantas jika memaki seseorang lewat media sosial, soalnya apa? Akan sangat banyak orang yang membaca dan melihat isi kalimat mu itu, dan jika sampai kepada orang atau pihak yang kamu maki tersebut lalu tersinggung, kamu akan diperkarakan kepada ranah hukum.

Karna apa? jelas perlakuan kamu itu mencemarkan nama baik seseorang, ditambah UU ITE yang jelas-jelas melarang semua orang untuk memaki orang atau pihak lain di media sosial.

Mungkin menyampaikan kekesalan ke seseorang itu agar, seseorang itu sadar akan kesalahannya. Tapi, ingat ! Akan ada waktu dan akan Allah cari aibnya, lalu Dia bongkar.Mengerikan bukan.

Sebaiknya jika perasaan tidak senang, kita sampaikan ke tempat yang benar, yang penampung keluh kesah untuk sama-sama mendapatkan perubahan kepada perubahan yang jauh lebih baik.

Manusia-Hukum-Manusia.
Manusia menciptakan hukum yang dipergunakan untuk manusia untuk membahagiakan manusia itu sendiri. Sadarilah hidup kita, mempunyai rambu-rambu.

Anak muda identik dengan suka marah yang menggelora, tetapi anak muda akan bisa diarahkan jika ada yang mengarahkan dengan baik, dan anak-anak muda yang sangat suka kritis adalah anak muda yang cerdas, karena mereka meluapkan secara langsung, apa yang tidak mereka senangi, walaupun caranya yang salah. Inilah yang harus dibimbing oleh orang dewasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline