Lihat ke Halaman Asli

Reboisasi, Salah Satu Usaha Sadar Mahasiswa KKN UM Desa Wonokromo untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

Diperbarui: 24 Juni 2020   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simbolis penyerahan bibit pohon durian dari Koordinator Mahasiswa KKN UM kepada pihak Desa Wonokromo. Dok: Mahasiswa

Tulungagung. Adanya pandemi Covid-19 tidak menghalangi aktivitas generasi muda untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selasa kemarin (23/06/2020) Mahasiswa KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang Desa Wonokromo Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung melakukan kegiatan reboisasi sebagai salah satu bentuk usaha sadar mahasiswa untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Reboisasi sendiri merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan. Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu dan buah). Adapun manfaat reboisasi antara lain (Bary):

  • Mencegah degradasi hutan
  • Mencegah erosi pada lahan miring
  • Menghasilkan oksigen dan menyimpan air/unsur hara di dalam tanah
  • Menguatkan dan memadatkan tanah karena adanya akar yang masuk di dalam tanah
  • Mengurangi efek rumah kaca (global warming)
  • Menjaga kelestarian sumber daya alam (SDA)

Menuju lokasi penanaman. Dok: Mahasiswa

Kegiatan reboisasi ini merupakan salah satu Program Kerja Kelompok KKN UM Desa Wonokromo yang tujuannya untuk menjaga kelestarian lingkungan disamping sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa KKN untuk masyarakat Desa Wonokromo. Dan pelaksanaan reboisasi dilakukan pagi hari di lereng Gunung Bolo bagian selatan yang merupakan hutan milik Desa Wonokromo yang tepatnya berada di Dusun Tenggong. Semua mahasiswa berkumpul di kantor balai desa Wonokromo membawa peralatan tanam seperti cangkul dan cetok, kemudian secara bersama-sama didampingi oleh perangkat desa menuju lokasi reboisasi. Sesampainya di lokasi semua mahasiswa berkumpul untuk melakukan briefing tata cara penanaman, baru setelahnya mahasiswa laki-laki membuat lubang tanam sedangkan mahasiswa perempuan menanam bibit pohonnya. Ada sekitar 25 bibit pohon durian ditanam di hutan tersebut. Selesai menanam semua bibit pohon, semua mahasiswa KKN istirahat sebentar dan kemudian kembali ke kantor balai desa untuk melakukan evaluasi kegiatan. Mahasiswa KKN berharap masyarakat juga ikut menjaga dan merawat bibit tersebut sehingga dapat tumbuh dengan baik dan masyarakat kelak dapat menikmati hasilnya.

Proses penanaman bibit pohon durian. Dok: Mahasiswa

Kegiatan reboisasi ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Bapak Kepala Desa pun mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut kepada mahasiswa, “Terimakasih tanaman duriannya serta partisipasi teman-teman semua”, tutur Aghis Faizin selaku Kepala Desa Wonokromo. Selain itu salah satu perangkat desa, yakni Mas Yayas pun juga ikut menuturkan, “Nanti walaupun KKN sudah selesai sering-seringlah datang kemari untuk menengok tanaman kalian, kalau sudah berbuah kita cicipi bersama buahnya”, tuturnya.

Kita sebagai masyarakat terutama generasi muda harus berperan aktif dalam menjaga, melestarikan dan mencintai alam Indonesia. Tidak hanya menanam pohon, kita juga harus merawatnya, membuang sampah pada tempat sampah, menghemat penggunaan sumber daya alam, dan banyak kegiatan lainnya. Mari kita bersama merawat alam demi kebaikan bersama.

Bibit pohon durian yang telah ditanam. Dok: Mahasiswa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline