Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus dalam bidang pengolahan pupuk nonkimia. Kegiatan ini berlangsung di Desa Minggirsari, Kota Blitar, Jawa Timur. Dan mitra untuk kerjasama dalam kegiatan ini yaitu Bengkel Tani GAPOKTAN Desa Minggrisari dengan mengadakan praktek pengolahan pupuk nabati dan hewani yang memanfatkan hasil alam yang sudah tersedia dan dibantu dengan menggunakan alat seperti copper dan mesin parut agar memudahkan proses pembuatan. Kegiatan pada Bengkel Tani Gapoktan merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para tani dengan melakukan penanaman menggunakan pupuk nonkimia yang mendapatkan hasil lebih baik daripada menggunakan pupuk kimia. Serta mengembangkan pola pikir para tani agar menggunakan pupuk nonkimia dengan mendapatkan banyak manfaatnya tidak hanya untuk tanaman tetapi berdampak baik juga kepada tanah.
Permasalahan yang terjadi pada lingkup Bengkel Tani Gapoktan Desa Minggirsari adalah (1) petani kurang percaya dengan khasiat yang terkandung dalam pupuk nonkimia, sehingga para anggota Gapoktan dan Karang Taruna desa Minggirsari memberikan pendampingan pada setiap kelompok tani (2) pembuatan pupuk yang dilakukan oleh Gapoktan bukan mencari keuntungan dan tidak diperjualbelikan, dikarenakan untuk pemberdayaan potensi dalam Desa Minggirsari, (3) kurang memiliki pemasukan untuk pembuatan pupuk sehingga pendanaan dari kepala desa.
Di desa Minggirsari yang bertempat di Kabupaten Blitar terdapat potensi alam yang luar biasa, tetapi tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Pemimpin desa dan seluruh perangkat desa pun melakukan berbagai macam usaha dalam memajukan desa Minggirsari tersebut. Salah satunya membentuk sebuah Gerakan Kelompok Tani Mandiri (GAPOKTAN MANDIRI). GAPOKTAN mengadakan kegiatan dengan diberikan pembelajaran atau Gapoktan menyebutnya sinau bareng, kegiatan tersebut berisi sharing tentang pupuk nonkimia yang meliputi manfaatnya dan cara pengolahannya. GAPOKTAN membentuk suatu kelompok yang tersebar di setiap daerah, dan diberikan pupuk secara gratis. Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat tani yang lain paham tentang khasiat pupuk nonkimia.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk dengan bahan nabati, yaitu:
- Tetes tebu (1 liter)
- Tempe (4kg)
- Kecambah (1kg)
- Belimbing (2kg)
- Bayam (1 ikat)
- Jagung (1 kg)
- Kunyit (1 kg)
- Nanas (1 kg)
- Pepaya muda (1 kg)
- Akar Putri Malu (1/2 kg)
- Rebung (3 kg)
- Daun Kelor (1 piring)
- Air cucian beras (30 liter)
- Krokot (1 piring)
- Cuka Tahu (30 liter)
- Air kelapa (30 liter)
- Lengkuas (1 kg)
- Pupus daun ubi jalar (1 ikat)
- Bonggol Pisang
- Bakteri (1 liter)
Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik hewani, yaitu:
- Ikan Lele (3 kg)
- Susu (1 lt)
- Air kelapa (30 lt)
- Air cucian beras (30 lt)
- Tetes Tebu (1 liter)
- Kunyit (1 kg)
- Lengkuas (1 kg)
- Akar Putri Malu (1/2 kg)
- Bonggol Pisang
- Bakteri (1 liter)
Peranan pupuk organik terhadap sifat kimia tanah adalah sebagai (a) penyedia hara makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) dan mikro (Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn dan Fe), (b) meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, (c) dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam beracun seperti Al, Fe dan Mn sehingga logam-logam ini tidak meracuni.
Peranan pupuk organik terhadap sifat fisika tanah antara lain adalah (a) memperbaiki struktur tanah karena bahan organik dapat "mengikat" partikel tanah menjadi agregat yang mantap, (b) memperbaiki distribusi ukuran pori tanah sehingga daya pegang air (water holding capacity) tanahmenjadi lebih baik dan pergerakan udara (aerase) di dalam tanah juga menjadi lebih baik, dan (c) mengurangi (buffer) fluktuasi suhu tanah.
Peranan pupuk organik terhadap sifat biologi tanah adalah sebagai sumber energi dan makanan bagi mikro dan meso fauna tanah. Dengan cukupnya tersedia bahan organik maka aktivitas organisme tanah meningkat yang juga meningkatkan ketersediaan hara, siklus hara tanah, dan pembentukan pori mikro dan makro tanah oleh makroorganisme seperti cacing tanah, rayap, colembola.
Nama : Fitria FajarningsihNBI : 1221900155Dosen Pembimbing : Drs. Achmad Maqsuadi Msi, Ak, Ca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H