Lihat ke Halaman Asli

FITRIA DIAN PERMATA

Mahasiswa Universitas Airlangga

Problematik Management Waktu Orang Tua Masyarakat Urban terhadap Pola Asuh Anak

Diperbarui: 8 Juni 2024   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang tua memiliki peran besar dalam mempengaruhi perkembangan sosial anak. Setiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda, dan pola asuh orang tua pada anak usia dini mencakup pemberian rangsangan fisik, mental, emosional, moral, dan sosial yang akan mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Pola asuh orang tua berarti menjaga dengan cara merawat dan membimbing anak. Sebagai orang tua merawat dan membimbing anak membutuhkan waktu yang tidak sedikit agar anak mendapatkan kasih sayang yang optimal. 

Sam Vaknin (2009) menyatakan bahwa pola asuh sebagai “parenting is interaction between parent’s and chilldren during their care”. Dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, di mana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak-anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan dan nilai-nilai dianggap paling tepat bagi orang tua agar anak bisa mandiri, tumbuh serta berkembang, secara sehat dan optimal, memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tahu, bersahabat, dan berorientasi untuk sukses.

Lantas bagaimana dengan orang tua masyarakat urban (perkotaan)? Kehidupan masyarakat urban saat ini semakin penuh tekanan dan kepadatan. Orang tua yang terlalu sibuk seringkali kesulitan mengatur waktu untuk memperhatikan bagaimana mereka membesarkan anak-anak mereka. Ketidakmampuan untuk mengelola waktu orang tua masyarakat urban dapat mempengaruhi kualitas pengasuhan anak. Orang tua memiliki kecenderungan untuk melimpahkan perannya mengasuh anak kepada baby sitter atau pengasuh anak yang telah mereka bayar sehingga waktu bersama anaknya kurang serta kasih sayang yang anak terima hanya dari baby sitter. Sehingga orang tua sering kali tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak mereka. 

Kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan anak secara fisik dan mental. Bahkan tidak jarang terdapat baby sitter yang memperlakukan anak asuhnya dengan buruk, sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan kasih sayang secara maksimal dan berdampak pada tumbuh kembang anak. Sebuah studi baru oleh Johnson & Lee (2021) menemukan bahwa 70% anak dari orang tua yang tidak memiliki manajemen waktu yang baik mengalami masalah perilaku dan kecemasan. Selain itu, pola asuh yang tidak terorganisir dapat menyebabkan anak tidak mendapatkan bimbingan dan perhatian yang cukup dari orang tua.

Data dari Survei Pendidikan Nasional (2020) menunjukkan bahwa setengah dari anak-anak di daerah perkotaan mengalami kesulitan belajar karena tidak adanya dukungan dan pengawasan dari orang tua. Orang tua yang tinggal di kota harus belajar bagaimana mengelola waktu dengan baik saat mengasuh anak. Agar mereka dapat memberikan waktu dan perhatian yang cukup untuk pertumbuhan anak-anak mereka, mereka harus menemukan cara untuk menyeimbangkan pekerjaan mereka dengan peran mereka sebagai orang tua. Seperti contoh penggunaan teknologi seperti aplikasi pengingat atau jadwal rutin terstruktur dapat menjadi solusi yang efektif. 

Sangat penting bagi orang tua, sekolah, dan komunitas untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah manajemen waktu orang tua terhadap pola asuh anak di daerah perkotaan. Dengan bantuan dari berbagai pihak, seperti program parenting atau pelatihan manajemen waktu dapat membuat lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak. Orang tua juga dapat berkolaborasi dengan baby sitter yang sudah dipercaya dan tetap meluangkan waktu agar anak dapat merasakan kasih sayang dari orang tua serta untuk meminimalisir potensi kurangnya interaksi antara anak dengan orang tua.

Dengan kesadaran akan pentingnya management waktu dan pola asuh yang baik, orang tua di masyarakat urban dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anak-anak mereka, meskipun di tengah kesibukan, mereka dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak secara optimal untuk generasi yang berkualitas di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline