Lihat ke Halaman Asli

Fitria Aola

Kun anta

Cerpen | Indigo Juga Manusia Biasa

Diperbarui: 18 Maret 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terduduk diam seorang remaja puti di bangku belakang paling ujung. Semua itu karena dirinya berbeda dan masih banyak orang yang tidak menerima perbedaan itu. Laras sedang tidak memperdulikan tatapan teman-temannya yang menatap aneh.

"Larasati Indriyani"

Laras berdiri "Saya bu" ucap Laras.

Seketika kelas menjadi gaduh dan menatap Laras dengan penuh kebingungan.

Mata tajam yang sangat dingin memandangi Laras dari bangku guru "Anak baik, dipanggil ibu ya harus jawab ya" ucap wanita itu sebelum akhirnya matanya melotot dan darah mulai mengalir dari mulutnya.

"Laras duduk" ucap seorang guru yang baru  saja membuka pintu. 

Namun terlambat, teman  laras yang ada di depan saat ini sudah kejang-kejang. Perlahan tapi pasti akhirya semua murid berteriak histeris dan hanya menyisakan Laras dan guru yang baru datang.

Laras ketakutan namun guru tersebut berusaha menenangkan "Laras tidak apa ibu disini, kamu bisa bantu teman temanmu? Sekali ini saja Laras tolonglah"

Sebenarnya Laras tidak mau menolong mereka, beberapa minggu yang lalu hampir dikeluarkan dari sekolah karena mereka yang berdemo dan menginginkan Laras pergi dari sekolah.

Laras tidak pernah  meminta untuk berbeda, Laras hanya ingin mereka tahu bahwa walaupun Laras indigo, Laras tetaplah manusia.

Langkah Laras yang perlahan menyelinap kerumunan teman-temannya yang sedang menjerit-jerit. Laras menghentikan langkahnya tepat pada sesosok makhluk yang selalu Laras benci, sesosok makhluk yang tidak kasat mata bagi manusia biasa dan  hanya menyusahkan Laras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline