Lihat ke Halaman Asli

Fitria Nur Anggraini

Mahasiswa 23107030061 UIN Sunan Kalijaga

Santan: Lezat dan Sehat, Tapi Bebas Kolesterol? Ini Manfaatnya

Diperbarui: 18 Juni 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Grid.ID

Santan ialah cairan kaya rasa dan lemak yang diekstrak dari kelapa yang merupakan bahan pokok dalam berbagai hidangan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang creamy menjadikannya favorit banyak orang. Namun, di balik kelezatannya, santan sering dikaitkan dengan kolesterol, sehingga menimbulkan keraguan bagi sebagian orang untuk menikmatinya. 

Jadi Fakta atau Mitos?

Orang-orang sering sekali mengindari makanan yang berbahan santan dengan alasan nanti kolesterol. Faktanya, santan tidak mengandung kolesterol. Kolesterol hanya ditemukan dalam produk hewani, seperti daging, telur, dan susu. Santan berasal dari tumbuhan, yaitu kelapa, yang secara alami tidak mengandung kolesterol.

Kesalahpahaman ini mungkin muncul karena santan kaya akan lemak jenuh. Lemak jenuh memang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dalam darah, namun efeknya pada kesehatan jantung masih menjadi perdebatan. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa santan dapat meningkatkan HDL ("baik") kolesterol, yang membantu melawan LDL. 

Manfaat Santan

Selain bebas kolesterol, santan juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan, antara lain:

 1. Sumber Lemak Sehat

Santan kaya akan lemak jenuh yang sebagian besar terdiri dari asam laurat. Asam laurat ini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah, yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Selain itu, lemak sehat dalam santan memberikan energi yang stabil dan dapat membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Lemak ini juga membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh dan mendukung fungsi otak. Namun, konsumsi santan harus tetap dalam jumlah moderat untuk menghindari efek negatif dari lemak jenuh berlebihan.

2. Mengandung Antioksidan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline