Lihat ke Halaman Asli

Sistem Zonasi PPDB: Kesenjangan Sistem Pendidikan & Infrastruktur Tingkat Daerah

Diperbarui: 9 Juni 2024   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan salah satu inisiatif yang sangat penting. Program ini menempatkan siswa baru di sekolah-sekolah yang disesuaikan dengan daerah asal mereka. Selama beberapa tahun, sistem zonasi PPDB telah muncul sebagai alat utama dalam perdebatan mengenai pendidikan di beberapa daerah. Namun, apakah sistem zonasi yang akurat diperlukan atau tidak? Kami akan melihat manfaat sistem zonasi dalam konteks infrastruktur daerah dan sistem pendidikan.

Menurut sistem zonasi PPDB, siswa hanya bisa mendaftar dan diterima di sekolah yang berada di zona tempat tinggalnya, yang didasarkan pada wilayah geografisnya. Prinsip utama dari sistem ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah tetangga dan untuk maju dalam pendidikan mereka.

Manfaat Sistem Zonasi dalam PPDB antara lain sebagai berikut:

Pemerataan Pendidikan Keseimbangan, Sistem zonasi memiliki potensi untuk membantu mengatasi ketidakmerataan distribusi siswa antar sekolah. Tanpa sistem zonasi, sekolah akan terus menerus menarik lebih banyak siswa dan pada akhirnya menggusur sekolah-sekolah lain ke daerah pedesaan atau perkotaan. Sekolah-sekolah di berbagai daerah memiliki lebih banyak kesempatan untuk menerima siswa karena sistem zonasi.

            Aksesibilitas yang Lebih Besar dalam Pendidikan Siswa dari keluarga berpenghasilan rendah atau dari daerah kecil dapat dengan mudah mengakses pendidikan berkualitas tinggi tanpa harus berusaha keras. Hal ini juga mengurangi biaya perjalanan dan waktu bagi siswa dan orang dewasa. Tanpa sistem zonasi, sekolah bergengsi secara konsisten menjadi titik perdebatan yang sensitif, yang sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental siswa. Sistem zonasi membantu mengurangi ambang batas dengan meningkatkan populasi.

Sistem Pembangunan Infrastruktur Merata Zonasi berpotensi mendorong pemerintah untuk lebih berkonsentrasi dalam membangun infrastruktur pendidikan di berbagai daerah. Dengan adanya peraturan yang memastikan setiap daerah memiliki jumlah murid yang sesuai untuk setiap sekolah, investasi untuk fasilitas pendidikan bisa lebih proporsional.

Bagi banyak negara, infrastruktur pendidikan yang tidak memadai masih menjadi masalah serius. Ada kemungkinan sekolah-sekolah di daerah kecil atau berpenghasilan rendah tidak memiliki fasilitas yang cukup atau sumber daya pengajar yang berkualitas tinggi. Sistem zonasi memiliki potensi untuk menjadi alat untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggeser rata-rata harian ke wilayah yang lebih dekat.

Kesesuaian dengan kurikulum dan kualitas pendidikan: Pendidikan yang efektif menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa dan guru yang berkualitas tinggi. Sistem zonasi memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengatur jadwal harian dengan cara yang lebih sistematis.

Mengatasi Konsentrasi Siswa: Sekolah-sekolah di wilayah perkotaan besar akan mengalami konsentrasi belajar yang berlebihan. Sistem zonasi membantu menjaga otonomi siswa dan memastikan keberhasilan akademis di setiap sekolah.

            Dalam konteks pembangunan pendidikan dan infrastruktur di tingkat nasional, sistem zonasi PPDB memiliki dampak yang sangat signifikan. Meskipun tidak ada sistem yang sempurna, sistem zonasi memiliki kemampuan untuk memberikan akses yang lebih adil, mengatasi distribusi siswa yang tidak merata, dan mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan. Namun, implementasi yang baik harus diimbangi dengan upaya untuk terus meningkatkan standar pendidikan di seluruh penjuru negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline