A. Pengertian Motivasi
Jika kalian tidak semangat dalam melakukan suatu pekerjaan yang hendak dikerjakan biasanya kita akan mencari cara untuk menghibur diri dan mencari energi positif dari lingkungan lain dengan harapan kita dapat bersemangat dalam memulai hari. Hal inilah yang dikatakan dengan pencarian motivasi. Apa itu motivasi? Motivasi merupakan merupakan sebuah dorongan yang dilakukan untuk menciptakan suatu anggota tetap konsisten tepat dijalan tujuan organisasi. Motivasi diperlukan untuk membangun sebuah semangat anggota dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Motivasi yang baik akan berdampak terhadap feedback yang baik pula terhadap organisasi. Maka dari itu sebuah menejer atau pimpinan harus mempunyai etos kerja yang baik serta motivasi yang edukatif. Motivasi yang edukatif disini diharapkan mampu memberikan suatu terobosan baru teruntuk anggota yang sedang mengalami suatu penurunan dalam melakukan kerjanya.
Certo dan Certo (2012) memberikan defenisi motivasi yakni: Motivation is the inner state that causes an individual to behave in a way that ensures the accomplishment of some goal. In other words, motivation explains why people act as they do. The better a manager understands organization members' behavior, the more able that manager will be to influence subordinates' behavior to make it more consistent with the accomplishment of organizational objectives. Because productivity is a result of the behavior of organization members, motivating organization members is the key to reaching organizational goals.
Motivasi adalah keadaan batin yang menyebabkan seorang individu untuk berperilaku yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Dengan kata lain, motivasi menjelaskan mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan. Semakin baik manajer organisasi memahami tingkah laku bawahan dan memberikan ketelatenan dengan ikhlas, semakin mampu manajer akan mempengaruhi bawahan dan mempengaruhi perilaku anggota organisasi agar lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasi. Karena aktivitas merupakan hasil dari perilaku anggota organisasi, memotivasi anggota organisasi adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi.
Daft dan Marcic (2009) menjelaskan juga bahwa motivation refers to the forces either within or external to a person that arouse enthusiasm and persistence to pursue a certain course of action. Employee motivation affects productivity, and part of a manager's job is to channel motivation towardthe accomplishment oforganizational goals.
Motivasi mengacu pada kekuatan baik di dalam atau luar individu yang membangkitkan semangat dan ketekunan untuk mengejar tindakan tertentu. Motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas, dan merupakan bagian dari pekerjaan seorang manajer adalah untuk memberikan motivasi menuju pencapaian tujuan organisasi.
Pernyataan diatas menggambarkan bahwa sebuah manager sangat berperan penting dalam menjaga suatu motivasi bekerja pada setiap individu. Namun di sisi lain motvasi sendiri muncul dari diri sendiri maupun dari organisasi. Dan dorongan untuk bersemangat pada individu tersebut biasannya atas dasar dorongan keadaan sekitar atau diri sendiri dan organisasi. Dengan begitu suatu keseimbangan motivasi atau dorongan diperlukan dan dibutuhkan agar menyeimbangan motivasi yang sedang down pada setiap individu.
Hellriegel dan Slocum (2011) menambahkan motivation represents the forces acting on or within a person that cause the person to behave in a specific, goal-directed manner. Because the motives of employees affect their productivity, one of management's jobs is to channel employee motivation effectively toward achieving organizational goals.
Motivasi adalah sebuah dorongan yang ada pada individu atau di dalam diri seseorang yang mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara yang sesuai pada tujuan tertentu. Karena perilaku anggota organisasi mempengaruhi aktivitas serta produktivitas mereka, salah satu yang harus dikerjakan oleh manajemen adalah menyalurkan motivasi karyawan secara tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
Dan disini bukti bahwa pemimpin juga sangat berperan penting dalam pemberian motivasi seperti tertuang dalam pernyataan Robbins dan Coulter (2012) Motivation refers to the process by which a person's efforts are energized, directed, and sustained toward attaining a goal. This definition has three key elements: energy, direction, and persistence. Keterangan ini memberikan penjelasan bahwa motivasi mengacu pada proses di mana upaya seseorang diberi energi, diarahkan, serta berkelanjutan menuju pencapaian tujuan. Definisi ini mempunyai 3 elemen kunci: energi, arah, dan ketekunan. Pemberian energi, arah dan ketekunan dilakukan oleh pemimpin dalam organisasi kepada bawahannya guna menciptakan kinerja anggota organisasi sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai. Kemampuan menyalurkan motivasi merupakan atau dorongan salah satu skill yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam organisasi.
Griffin dan Moorhead (2014) menambahkan manajer harus terus berusaha untuk memotivasi orang-orang dalam organisasi untuk dapat bekerja pada level yang baik. Dengan begitu akan mendapatkan anggota organisasi yang mampu bekerja keras, bekerja secara teratur, dan membuat kontribusi positif terhadap misi organisasi. Tetapi prestasi atau hasil kerja tergantung pada kemampuan dan lingkungan serta motivasi. Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai berikut: