Pada zaman dulu saat manusia belum mengenal tulisan, manusia menggunakan alat seadanya untuk berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, manusia mulai berpikir dan menciptakan suatu bahasa sebagai alat komunikasi. Maka dari itu, didunia ini memiliki beragam bahasa. Namun, antara negara yang berdekatan memiliki beberapa kesamaan dalam bahasanya, seperti negara Jepang, Cina, dan Korea memiliki beberapa kesamaan dalam bahasanya. Sedangkan negara yang jauh sangat berbeda bahasanya, seperti negara Indonesia dengan Jepang. namun seiring berjalannya waktu mulailah terbentuk suatu perjanjian yang disepakati tiap negara untuk menggunakan bahasa tertentu sebagai alat komunikasi untuk menyatukan keberagaman tersebut agar mudah berkomunikasi dalam ruang lingkup yang luas.
Ragam bahasa indonesia merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium yang dibicarakan. keragaman bahasa ini tercipta dari kondisi masing-masing daerah, seperti daerah jawa dengan daerah Sumatera dan daerah yang lainnya. Sehingga ada bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi untuk menyatukan perbedaan tersebut.
Selain faktor zaman, ragam bahasa juga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor sejarah, budaya, dan demografi. Dari Faktor sejarah, ragam bahasa terbentuk melalui nenek moyang tiap daerah masing-masing dan berbeda antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Faktor budaya disebabkan karena budaya atau kultur antar wilayah tersebut berbeda-beda, seperti wilayah Sumatera dengan Jawa pasti memiliki adat istiadatnya masing-masing. dan terkhir faktor demografi yaitu disebabkan oleh kondisi alam diap wilayah, seperti daerah pantai masyarakatnya cenderung menggunakan bahasa lisan yang keras, jelas, dan singkat. Sedangan di wilayah pemukiman atau kota, pendudunya cenderung berbahasa lisan yang pelan, panjang, dan lebar.
Ada tiga jenis ragam bahasa, yaitu dari cara penuturan, cara berkimunikasi, dan dari topik pembicaraan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dari cara penuturan, dibagi menjadi empat macam, yaitu ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi, dan ragam tidak resmi. Ragam dialek merupakan macam bahasa kedaerahan yang biasa kita sebut logat kedaerahan. Setiap daerah pasti memiliki logatnya masing-masing. Yang paling kentara yaitu pada pelafalannya. Contohnya pada daerah Jawa saat melafalkan nama-nama ataupun kata-kata yang berawalan huruf 'b' selalu ada embel-embel 'm' sehingga menjadi'mb' , seperti dalam kata 'Bandung' akan berbunyi 'mbandung'.
Ragam terpelajar yaitu penggunaan bahasa pada seorang berpendidikan dengan yang kurang berpendidikan akan berbeda dalam pelafalannya, contohnya pada orang kurang berpendidikan akan mengucapkan kata 'video' menjadi 'pidio'. Ragam resmi ialah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang resmi seperti pada pertemuan penting, isi dari undang-undang, dan peraturan-peraturan yang disepakati. Ragam bahasa tidak resmi biasanya digunakan dalam kondisi sehari-hari seperti berbicara dengan teman.
2. Dari cara berkomunikasi, dibagi menjadi dua macam, yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Pada ragam lisan merupakan bahasa yang berasal dari mulut kita atau ucapan kita seperti pada situasi bercakap dengan orang lain, saat berpidato didepan umum, maupun saat publickspeaking di acara pentas seni. Dan Ragam Tulis yaitu bahasa yang dimuat dalam bentuk tulisan, seperti dalam isi Undang- Undang Dasar, surat-surat resmi, dan lain sebagainya.
3. Dari topik pembicaraannya, dibagi menjadi lima, yaitu ragam sastra, sosial, jurnalistik, fungsional, politik dan hukum. Pada ragam sastra biasanya termuat dalam karya-karya seperti lirik lagu, novel, puisi, dll. Ragam sosial yaitu bahasa yang digunakan dalam lingkungan masyarakat seperti bahasa yang digunakan untuk keluarga, teman, atasan, dll. Ragam jurnalistik ialah ragam yang digunakan dalam media informasi seperti dalam surat kabar, radio, internet, dan televisi. Ragam fungsional berkaitan dengan profesi, lingkungan kerja, serta kegiatan terlentu lainnya sesuai dengankondisinya. dan terakhir, ragam politik dan hukum biasanya digunakan oleh petinggi negara untuk mengatur wilayahnya.
Fitria Anggraini (3130020040)
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H