Lihat ke Halaman Asli

Gunakan Koin dari Kayu sebagai Alat Pembayaran, Pasar Kuliner Desa Wisata Lerep Diserbu Ratusan Pengunjung

Diperbarui: 13 Agustus 2022   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tidak seperti kebanyakan pasar kuliner pada umumnya, hal unik dapat kita jumpai ketika berkunjung ke Pasar Kuliner Djajanan Ndeso Tempo Doeloe Desa Wisata Lerep. Desa Lerep merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Alih-alih menggunakan uang kertas, Pasar Kuliner Tradisional Desa Wisata Lerep justru menggunakan alat pembayaran dengan koin yang terbuat dari kayu. Meskipun sebagian orang masih belum familiar dengan sistem pembayarannya, namun justru itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung atau wisatawan.

Jika Anda ingin berkunjung ke Pasar Kuliner Desa Wisata Lerep, namun masih ragu karena belum paham dengan sistem pembayarannya, tidak perlu khawatir!

dokpri

Setelah memasuki gerbang masuk, Anda akan melihat stand untuk penukaran uang. Pada stand tersebut kalian bisa menukarkan uang rupiah Anda dengan koin kayu yang telah disediakan. Masing-masing koin berbeda-beda nominalnya, ada yang bernilai 5 hingga 15 ribu rupiah. 

Setelah Anda menukarkan uang, Anda tinggal membeli makanan apa saja yang kalian ingin beli di sana. Biasanya, pasar kuliner ini hanya dapat Anda kunjungi satu bulan sekali yaitu pada hari Minggu Pon, namun tidak menutup kemungkinan juga jika pasar kuliner tersebut diadakan dua kali dalam satu bulan.

Di Pasar Kuliner Tradisional Desa Wisata Lerep menyajikan berbaga makanan dan minuman tradisional yang sudah jarang ditemui di pasaran. 

Berbagai menu kuliner yang dapat Anda jumpai seperti sego tonjok, sego iriban, getut cotot, oblok-oblok godong kopi, gemblong bacem, caunan, gablok pecel, rujak eskrim, dawet nganten, sego weton, dan masih banyak lagi. Selain itu, juga terdapat hiburan seperti pertunjukan tari tradisiomal maupun alat musik tradiisional yang sayang untuk dilewatkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline