Sejumlah peneliti menyatakan bahwa lubang pada lapisan ozon di atas Antartika terus mengalami pemulihan dengan baik . Lapisan ozon mulai membaik akibat berkurangnya penggunaan kendaraan yang menghasilkan polusi udara dan berhentinya aktivitas industri untuk memutus penularan wabah virus corona baru (COVID-19).
Selama Covid 19 merajalela di seantero dunia, maka panas bumi yang diakibatkan oleh mesin-mesin industri dan produksi yang beroperasi di daratan China, Eropa, Amerika, Australia, Sehingga apa yang disebutkan sebagai pemanasan global, jauh sekali berkurang. Membaiknya lapisan ozon ini mengubah sirkulasi udara di atmosfer sehingga berpengaruh pada temperature atmosfer, cuaca hujan, serta dapat menyebabkan perubahan suhu laut dan konsentrasi garam. Lapisan ozon merupakan bagian dari atmosfer yang ada di lapisan stratosfer bumi. Tanpa lapisan ini manusia yang hidup di bumi tidak bisa bertahan hidup kareana lapisan ini melindungi manusia bumi dari radiasi ultraviolet.
Seorang peneliti dari Universitas Colorado Boulder mengakui menggunakan data dari pengamatan satelit dan simulasi iklim untuk mendeteksi pemulihan lapisan ozon. Berkat protocol montreal yang disepakati secara internasional pada tahun 1987 yang melarang produksi zat perusak lapisan ozon.
Perjanjian ini di nilai berhasil membalikan kerusakan yang telah di lakuakan manusia terhadap planet bumi yang mereka tinggali. Para ilmuan memperkirakan kembalinya kondisi lapisan ozon pada tahun 1980-an baru bisa terjadi sekitar tahun 2030 di belahan bumi utara. Sedangkan belahan bumi selatan tahun 2050 lapisan ozon baru bisa pulih pada akhir tahun 2060-an.
Lubang ozon membuat aliran jet garis lintang di belahan bumi bagian selatan secara bertahap bergeser ke kutub selatan sebelum tahun 2000. Aliran jet ini mulai berhenti sejak tahun 2000 dan berbalik arah. Berhentinya Gerakan ini dimulai Ketika lubang ozon membaik berdasarkan studi yang mereka lakukan.
Seorang peneliti yang Bernama Martyn Chipperfield dari universitas Leeds yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan telah melihat tanda-tanda bahwa lapisan ozon sedang pulih. penelitian tersebut merupakan lankah selanjudnya untuk melihat efek pemulihan lapisan ozon terhadap perubahan iklim. Pada tahun 2000 ketika aliran jet sementara berhenti, terjadilah keseimbangan antar kadar karbondioksida yang mengalirkan udara ke selatan dan pemulihan lapisan ozon yang mendorong aliran jet ke utara.
Efek dari aliran berhenti sementara ini di setiap wilayah berbeda-beda. Contohnya di Australia sebelum tahun 2000, diperkirakan musim gugur lebih kering dari pada saat ini. Sebab, aliran jet ini mendororng badai yang membawa hujan. Chipperfield mengatakan bahwa penting untuk mengetahui aspek dari mana perubahan iklim disebabkan oleh emisi karbon dioksida dan akibat lubang ozon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H